Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mahasiswa Makassar Demo Tolak Penundaan Pemilu, Emak-emak Minta Harga Minyak Goreng Diturunkan

Seperti terlihat saat unjuk rasa berlangsung di depan kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) Jl Sultan Alauddin, Sabtu (9/4/2022)

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
Screenshot IG
Screenshot video emak-emak semangati Unjuk rasa di depan kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) Jl Sultan Alauddin, Sabtu (9/4/2022) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Unjuk rasa penolakan penundaan pemilu oleh mahasiswa di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terus mendapat dukungan warga.

Seperti terlihat saat unjuk rasa berlangsung di depan kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) Jl Sultan Alauddin, Sabtu (9/4/2022) sore.

Unjuk rasa yang diwarnai aksi bakar ban dan penghadangan truk itu, berlangsung sekitar dua jam.

Mahasiswa silih berganti berorasi di atas truk yang dijadikan panggung orasi.

Di sela aksi unjuk rasa, seorang emak-emak yang menumpangi mobil menyemangati mahasiswa.

Ia berterima di sela kaca kabin depan sambil mengepalkan tangan kiri.

"Ayo, turunkan minyak kelapa, jangko (jangan) berhenti nak, jangko berhenti nak, ayo...," ucapnya dengan begitu semangat.

Aksi emak-emak itu, diabadikan dalam rekaman ponsel yang digunakan penumpang di kabin tengah.

Video semangat ala emak-emak Makassar itu, pun diunggah di akun Instagram @makassar_info dan viral.

Adapun tuntutan pengunjuk rasa, meminta agar wacana penundaan pemilu tidak diamini pemerintah.

Pasalnya, menurut pengunjuk rasa, selain melanggar konstitusi, wacana tersebut juga dinilai tidak sepatutnya dimunculkan di tengah banyaknya persoalan sosial.

"Kami dengan tegas menolak penundaan pemilu karena hanya menimbulkan polemik," ucap seorang orator.

Selain itu, juga disuarakan terkait ketidakpastian bahan pokok seperti minyak goreng dan solar.

"Kami yakin, dibalik kelangkaan minyak goreng ini ada mafia yang bermain. Ini harus diusut tuntas," ucapnya.

Di sela orasi, tidak lupa pengunjuk rasa menggelontorkan sumpah pemuda.

Begitu juga dengan yel-yel, yang meminta presiden Joko Widodo untuk mundur.

"Jokowi turun Alhamdulillah, Luhut naik Naudzubillah, tidak presiden tak apa-apa, masih ada mahasiswa. Turunkan Jokowi," teriak mahasiswa serempak.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved