Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Yayasan Hadji Kalla Tebar Dai Ramadan di 20 Desa, Penempatan Bantaeng hingga Polman Sulbar

Program tersebut kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar. 

Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI KALLA GROUP
Yayasan Hadji Kalla kembali melanjutkan Tebar Dai Ramadan 1443 H. Sebanyak 20 dai muda ditugaskan di berbagai daerah pelosok di Sulsel dan Sulbar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Yayasan Hadji Kalla kembali melanjutkan Tebar Dai Ramadan 1443 H.

Program tersebut kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar. 

Sebanyak 20 dai muda ditugaskan di berbagai daerah pelosok di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Sebanyak delapan lokasi diantaranya adalah desa binaan Yayasan Hadji Kalla. 

Sementara 12 desa lain adalah merupakan desa miskin sesuai data Basis Data Terpadu (BDT) 2021 Kemensos di 12 Kabupaten yang membutuhkan dai Ramadan

Para Dai tersebut bertugas sebagai imam salat serta berdakwah di Desa Binaan Yayasan Hadji Kalla maupun desa non-binaan mulai 4 April 2022 hingga akhir Ramadan.

Pembina Dai Muda STIBA, Muhammad Istiqomah berharap kerja sama dengan Yayasan Hadji Kalla ini dalam tema Program Tebar Dai bisa dilaksanakan dengan sukses.

“Semoga sukses dan teman-teman kita para Dai muda yang akan bertugas ini bisa diterima di masyarakat,” katanya via rilis, Selasa (5/4/2022).

Salah seorang Dai muda, Pikhy Ardiansyah mengaku telah menyiapkan hafalannya sebagai bekal menjadi imam salat Tarawih.

Ia sendiri sudah menghapal sebanyak 7 Juz Al-Quran.

“Saya pribadi siap untuk tugas mulia ini, dan berharap bisa diterima di masyarakat. Bacaan saya terus saya latih selama masa persiapan. Harapannya nanti bisa menjalankan tugas dari Yayasan Hadji Kalla dan kampus dengan baik,” tuturnya.

Rutinitas Phiky di awal Ramadan ini adalah mengajari anak-anak Desa Baringeng, Kabupaten Bone, baca tulis Alquran. 

Baginya, mengajar anak-anak adalah bagian paling menyenangkan yang Ia jalani selain mengisi ceramah tarwih dan menjadi imam salat. 

“Mengajar anak-anak kak, itu yang paling saya senang. Semua anak yang saya ajar semangat di hari pertama saya tiba, masyarakat di sini juga menyambut dengan hangat. Semangat dari anak-anak itu tertular ke saya yang bikin saya juga semakin semangat membagikan ilmu yang saya dapat selama kuluah di STIBA,” paparnya.

Sementara itu, Manager Bidang Islamic Care Yayasan Hadji Kalla, Salman Febriyansyah menyampaikan harapan besarnya kepada para Dai muda untuk bisa membawa manfaat yang besar kepada masyarakat. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved