Ramadhan 2022
Stok Beras Dijamin Aman dalam Ramadhan 2022, Komisi IV DPR RI Kompak Tolak Impor Beras
Pasokan beras Bulog berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, serta Sulawesi Selatan.
Menurut Firman Soebagyo, saat momen seperti Ramadhan 2022 ini menjadi tugas utama Bulog yakni dalam pengendalian cadangan beras pemerintah dan bagaimana mengendalikan beras di pasaran, khususnya Kementerian Perdagangan. Firman menegaskan ketersediaan pangan cukup sehingga tidak ada alasan untuk impor.
"Apalagi setiap tahun surplus beras, ini berarti sudah swasembada," tegas Firman Soebagyo.
Direktur Keuangan Bulog Bagya Mulyanto menambahkan, ketersediaan beras yang ada di seluruh gudang di seluruh Indonesia dalam posisi aman dan cukup untuk kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan hingga Lebaran mendatang.
Pasokan beras Bulog berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, serta Sulawesi Selatan.
Menurut Bagya Mulyanto, saat ini ketersediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai sekira 800 ribu ton. “Kalau beras sesuai penugasan kita, sampai dengan saat ini masih tersedia. Selain itu masyarakat petani kita juga sedang panen, panen raya ini. Jadi stoknya cukup, untuk beras tidak ada masalah dan harga stabil,” kata Bagya Mulyanto.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, dalam kesempatan tersebut ikut memaparkan secara khusus bahwa Kementan memberikan perhatian serius pada momen Ramadhan 2022 dan Idul Fitri.
"Pada saat ini akan banyak disoroti perihal ketersediaan, kecukupan stok sampai fenomena lonjakan atau penurunan harga pangan yang dapat mengganggu ibadah selama bulan suci tersebut," kata Suwandi.
Namun demikian Suwandi meyakinkan bahwa kondisi di Provinsi Jawa Tengah sangat aman. Jawa Tengah penghasil beras nomor dua setelah Jawa timur.
Selanjutnya kondisi produksi baik secara nasional maupun khususnya Jawa Tengah termasuk ketersediaan pangan sebagian besar masih surplus seperti beras, jagung, bawang merah, cabai.
Secara nasional ketersediaan 12 komoditas pangan strategis sampai Mei ditunjukkan adanya stok positif pada akhir Mei 2022.
Contohnya untuk beras, ketersediaan di bulan Mei sekitar 22,6 juta ton, dengan kebutuhan januari-mei sebesar 12,98 juta ton maka perkiraan stok masih ada 9,8 juta ton.Khusus Jawa Tengah, ketersediaan pangan strategis selama Januari – April pun menunjukkan ketersediaan cukup dan aman.
Suwandi memperkirakan apabila terjadi lonjakan harga lebih disebabkan pada masalah distribusi transportasi maupun kemitraan dengan offtaker.
"Dari segi produksi cukup, jika kedua hal krusial tersebut dapat dikendalikan maka saya optimis semua akan aman," ujar Suwandi.
"Dalam rangka menghadapi lebaran puasa romadhon seluruh komoditas mulai beras, jagung, kedelai, bawang merah, cabe, daging, telur semuanya ketersediaannya cukup sampai menjelang lebaran," pungkas Suwandi menambahkan.(*)