Ni'matullah Dilantik Lagi, Irwan Patiwari Pilih Hengkang dari Demokrat
Sejatinya IAS meraih 16 suara dalam Musyawarah Daerah Demokrat Sulsel, unggul atas Ni'matullah yang meraih 9 suara.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Waode Nurmin
Menanggapi keputusan DPP, IAS mengaku legowo.
Baginya keputusan itu adalah kenyataan yang harus ia terima.
Ia telah menawarkan konsep, pemikiran, dan program terbaiknya kepada kader dan DPP.
"Alhamdulillah. Setelah menanti, DPP Demokrat akhirnya memutuskan belum memberi kepercayaan kepada saya untuk memimpin kembali DPD Demokrat Sulsel. Inilah realitas yang harus selalu bisa diterima sebagai seorang politisi," kata IAS kepada Tribun Timur.
Mantan Wali Kota Makassar dua periode itu menyatakan, menerima keputusan DPP.
Namun soal rencana politiknya ke depan, ia baru memikirkannya ke depan.
"Kalau politik ke depan saya sudah sampaikan ke DPP, biar saya pikirkan dulu bersama keluarga langkah-langkah selanjutnya," katanya.
"Saya menghargai keputusan DPP sebagai keputusan organisasi di mana saya sedang berkecimpung di dalamnya saat ini," katanya.
Tak lupa, IAS menyampaikan terima kasih atas dukungan 16 DPC kepadanya di forum musda lalu.
"Saya berterima kasih sekaligus memohon maaf kepada seluruh rekan yang sudah bersama berjuang, terutama kepada 16 DPC yang sudah mendukung saya sekaligus menolak LPj kepengurusan periode kepengurusan DPD Demokrat yang lalu," kata IAS.
"Sesungguhnya tentang perjuangan ini, tidak pernah ada yang sia-sia. Karena kita benar-benar memahami apa yang kota perjuangan untuk kebaikan partai ini. Tetap semangat," kata IAS. (*)