Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ni'matullah Dilantik Lagi, Irwan Patiwari Pilih Hengkang dari Demokrat

Sejatinya IAS meraih 16 suara dalam Musyawarah Daerah Demokrat Sulsel, unggul atas Ni'matullah yang meraih 9 suara.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Waode Nurmin
Dokumentasi
Mantan Sekretaris Partai Demokrat Sulsel, Andi Irwan Patawari mendampingi Ilham Arief Sirajuddin menemui kader Partai Demokrat Selayar Selasa (9/11/2021) 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Politisi Demokrat Sulsel, Irwan Patiwari menyatakan sikap akan hengkang dari Partai Demokrat.

Sikap tersebut diambil usai dilantiknya Ni'matullah sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Sulsel oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) pagi tadi.

"Dengan ditetapkannya Ni'matullah sebagai Ketua DPD Demokrat saya mengundurkan diri dari Demokrat, keluar dan mencabut kartu keanggotaan saya," ucapnya kepada Tribun-Timur.com, Rabu (31/3/2022)

Mantan Sekretaris Partai Demokrat Sulsel tersebut menilai Demokrat bukan lagi partai yang mengedepankan nilai-nilai demokrasi.

Suara para pengurus partai dari bawah diabaikan dengan memilih Ni'matullah untuk memimpin DPD Demokrat Sulsel

Sejatinya IAS meraih 16 suara dalam Musyawarah Daerah Demokrat Sulsel, unggul atas Ni'matullah yang meraih 9 suara.

Musda yang berlangsung di Hotel Fourpoint By Sheraton Rabu (22/12/2021) lalu itu dianggap sudah sangat demokratis.

Apalagi dalam forum tersebut DPC menolak laporan pertanggungjawaban (LPj) DPD Demokrat yang dipimpin Ni'matullah selama satu periode.

Artinya, konsolidasi dan organisasi Demokrat Sulsel dianggap tidak berjalan dengan baik.

"DPP telah melanggar prinsip demokrasi, penetapan ini sangat mengabaikan aspirasi dari bawah," tegasnya.

20 tahun bagi Irwan bukan waktu yang sedikit, ia telah menjadi bagian Demokrat selama itu.

Keputusan untuk melepas almamater Demokrat karena tak lagi sepaham dengan prinsip yang selama ini dibangun oleh partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

Menurutnya, pola kebijakan partai yang seperti itu tidak sehat. Apalagi jika kader punya kepentingan membangun partai namun tak didengar.

Sebelumnya diberitakan, nama Ketua Demokrat Sulsel baru diumumkan berselang tiga bulan seusai musda, Kamis (29/3/2022) hari ini.

IAS mengaku mendapat undangan DPP sejak Rabu (28/3/2022) siang kemarin.

Menanggapi keputusan DPP, IAS mengaku legowo.

Baginya keputusan itu adalah kenyataan yang harus ia terima.

Ia telah menawarkan konsep, pemikiran, dan program terbaiknya kepada kader dan DPP.

"Alhamdulillah. Setelah menanti, DPP Demokrat akhirnya memutuskan belum memberi kepercayaan kepada saya untuk memimpin kembali DPD Demokrat Sulsel. Inilah realitas yang harus selalu bisa diterima sebagai seorang politisi," kata IAS kepada Tribun Timur.

Mantan Wali Kota Makassar dua periode itu menyatakan, menerima keputusan DPP.

Namun soal rencana politiknya ke depan, ia baru memikirkannya ke depan.

"Kalau politik ke depan saya sudah sampaikan ke DPP, biar saya pikirkan dulu bersama keluarga langkah-langkah selanjutnya," katanya.

"Saya menghargai keputusan DPP sebagai keputusan organisasi di mana saya sedang berkecimpung di dalamnya saat ini," katanya.

Tak lupa, IAS menyampaikan terima kasih atas dukungan 16 DPC kepadanya di forum musda lalu.

"Saya berterima kasih sekaligus memohon maaf kepada seluruh rekan yang sudah bersama berjuang, terutama kepada 16 DPC yang sudah mendukung saya sekaligus menolak LPj kepengurusan periode kepengurusan DPD Demokrat yang lalu," kata IAS.

"Sesungguhnya tentang perjuangan ini, tidak pernah ada yang sia-sia. Karena kita benar-benar memahami apa yang kota perjuangan untuk kebaikan partai ini. Tetap semangat," kata IAS. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved