Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Verrell Bramasta

Pengakuan Mengejutkan Verrell Bramasta, Sempat Ingin Akhiri Hidup Akibat Cekcok dengan Venna Melinda

Niatan itu muncul saat kedua orangtuanya, Venna Melinda dan Ivan Fadilla memutuskan bercerai.

Editor: Hasriyani Latif
Instagram @bramastavrl
Frustasi dengan perceraian dan cekcok dengan orangtuanya, Verrell Bramasta ternyata sempat berniat mengakhiri hidup. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Setiap orang punya masalah yang harus dihadapi.

Namun terkadang tak semua orang bisa kuat menghadapi masalah yang datang hingga merasa tertekan dan depresi.

Siapa sangka, Verrell Bramasta, putra sulung Venna Melinda juga mengaku pernah stres hingga sempat membuat ia berpikir untuk akhiri hidup.

Baca juga: Belum Sebulan Nikah, Venna Melinda Akhirnya Tahu Tabiat Asli Ferry Irawan, Ibu Verrell: Ribet Banget

Baca juga: Bukan Vicky Prasetyo, Sebelum Meninggal Mama Een Cari Sosok Ini, Saat Dibisiki Ibu Kalina Respon

Baru-baru ini, Verrell Bramasta mengungkap hal yang tak pernah diumbar ke publik.

Ia mengaku pernah berada di titik terendah dalam hidupnya hingga muncul niatan untuk akhiri hidup.

Kakak Athalla Naufal itu menuturkan jika niatan itu muncul saat kedua orangtuanya, Venna Melinda dan Ivan Fadilla memutuskan bercerai.

Hal tersebut pun diungkapkan Verrell saat berkesempatan berbincang dengan sosok pengacara kondang, Hotman Paris.

"Pas papa mama pisah, waktu itu aku sempet juga kayak Om Hotman mau mengakhiri hidup," ungkap Verrell dikutip dari kanal YouTube TransTV.

"Mau lompat dari apartemen, lantai 37," sambungnya.

Ivan Fadilla bersama anaknya Verrell Bramasta dan Athalla Naufal.
Ivan Fadilla bersama anaknya Verrell Bramasta dan Athalla Naufal. (Instagram @bramastavrl)

Lebih lanjut, Verrell Bramasta juga menceritakan bahwa kala itu dirinya memiliki banyak tekanan.

Selain perceraian orangtua, Verrell yang kala itu tengah menghadapi ujian sekolah harus adu mulut dengan Venna Melinda.

"Jadi waktu itu kelas 3 SMA terus mama-papa kan pisah" katanya.

"Terus pressure dari ujian, waktu itu lagi itu berantem sama mama ada crash, kayaknya apa yang kulakuin semuanya salah," imbuhnya.

Namun, Verrell mengaku beruntung karena dirinya bisa tersadar dan mulai bangkit untuk melanjutkan kehidupannya.

"Tapi bener kata Om Hotman setelah aku bertekad nggak mau ngerepotin orang tua itu aku mulai casting sana-sini, dari situ Alhamdulillah rezekinya lancar," imbuhnya.

Yang Dilakukan Ketika Muncul Perasaan Ingin Akhiri Hidup

Respon seseorang kala menghadapi masalah berbeda-beda.

Baca juga: Baru Terungkap! 10 Tahun Lalu Angelina Sondakh Nyaris Akhiri Hidup, Beruntung Diselamatkan Sosok Ini

Baca juga: 17 Tahun Sendiri, Reza Artamevia Baru Ada Keinginan Menikah di Usia 49 Tahun, Ibu Zahwa Ungkap Sebab

Ada yang optimis bangkit, adajuga yang pesimis hingga merasa hidupnya tak berarti lagi.

Dalam keadaan pesimis atau putus asa seperti ini, terkadang muncul keinginan seseorang untuk mengakhiri hidupnya.

Nopi Rosyida, Psikolog Gadjah Mada Medical Center mengatakan depresi merupakan salah satu penyebab munculnya keinginan mengakhiri hidup.

"Penyebabnya banyak, namun salah satunya depresi.” papar Nopi, dikutip dari situs resmi Universitas Gadjah Mada.

Ia menjelaskan, pertolongan pertama apabila muncul keinginan demikian dapat dimulai dengan diri sendiri.

Pertama dengan menyadari apa yang sedang terjadi dengan memikirkan pemicunya, sensasi fisik, emosi yang dipikiran dan pikiran yang muncul di benak kita.

Ilustrasi - Pertolongan pertama apabila muncul keinginan untuk mengakhiri hidup dapat dimulai dengan diri sendiri.
Ilustrasi - Pertolongan pertama apabila muncul keinginan untuk mengakhiri hidup dapat dimulai dengan diri sendiri. (Shutterstock)

Langkah kedua, kita bisa mengalihkan pikiran ketika muncul keinginan untuk mengakhiri hidup.

Hal ini bisa dilakukan dengan membuat daftar aktivitas untuk mengalihkan ide melukai diri sendiri.

Pertolongan terakhir ketika muncul keinginan untk akhiri hidup adalah dengan menulis jurnal dan mencari bantuan seperti psikolog atau psikiater.

Selain diri sendiri, kita juga bisa menjadi penolong pertama pada kenalan atau teman yang memiliki risiko tindakan bunuh diri alias orang dengan kecenderungan mengakhiri hidup.

Nopi menguraikan, prinsip pertolongan pada orang lain itu adalah look, listen, dan link.

Look dilakukan dengan mengamati apa yang dibutuhkan oleh orang tersebut.

Kemudian berikan bantuan secukupnya, tidak terlalu banyak maupun terlalu sedikit.

Kemudian listen dilakukan dengan menyimak keluhan orang tersebut namun tidak perlu memaksanya untuk bercerita.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Bos Robot Trading Fahrenheit Hendry Susanto, Sejumlah Artis Ikut Jadi Korban?

Baca juga: Terhasut Cerita Ferry Irawan, Elma Theana Nyesal Sempat Suudzon ke Anggia Novita: Ternyata Saya Juga

"Jangan memaksakan bantuan karena mengambil jarak juga merupakan PFA (Psychological First Aid)."

Setelah itu, link dilakukan dengan mengajak orang dengan risiko bunuh diri menemui profesional, apabila kondisinya memungkinkan.

Psikolog Nurul Kusuma menambahkan tindakan mengakhiri hidup dapat dicegah dengan menilai kemungkinan risiko tersebut.

Mendengarkan tanpa menghakimi, memberikan penghiburan, dan informasi serta mencari bantuan bisa menjadi cara memberikan dukungan.

Selain itu, penting juga untuk mendorong orang tesebut melakukan self-elp dan strategi dukungan lain.

(TribunSumsel.com/Thalia Amanda Putri)(Kompas.com/Sekar Langit)

Disclaimer:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved