Pawang Hujan
Pendeta Gilbert Lumoindong Soal Pawang Hujan di Mandalika: Setan Tak Pernah Kerja Gratis
Pendeta Gilbert menyebut ada penjilat-penjilat politik yang menyebut bahwa aksi pawang hujan adalah benar dan merupakan kearifan lokal.
Meski mendapat bayaran yang cukup besar, Rara mengaku pekerjaan sebagai pawang hujan ini tidak mudah dan melelahkan karena sering begadang.
Namun jika dibandingkan dengan biaya "pawang hujan" di luar negeri dengan bayaran yang diterima Rara, bisa dibilang sangat murah.
Dilansir dari CNN pada artikel yang terbit 2016 silam, sebuah perusahaan Inggris bernama Oliver's Travels, menyediakan jasa untuk membuat hari cerah pada acara pernikahan.
Perusahaan tersebut menawarkan paket seharga 150.000 dolar AS atau Rp2,1 miliar agar tidak hujan datang.
Tidak seperti di Indonesia yang hanya dilakukan dalam hitungan hari, Oliver's Travels membutuhkan waktu enam pekan untuk melakukan tugasnya itu.
Hal tersebut dikarenakan mereka menggunakan metode ilmiah yakni cloud seeding atau penyemaian awan.
Metode tersebut dilakukan untuk mengubah pola cuaca alami dan meningkatkan curah hujan.
Dengan meningkatkan curah hujan pada waktu tertentu, mereka dapat secara efektif membersihkan langit dari semua cuaca buruk hanya beberapa jam sebelum acara pernikahan dimulai.
Penyemaian awan merupakan industri bernilai jutaan dolar dan digunakan di negara-negara seperti Amerika Serikat, Cina, dan India.
Hal tersebut bertujuan utama untuk meningkatkan curah hujan dan menciptakan air.
Para ilmuwan juga terus mempelajari potensi penyemaian awan sebagai solusi untuk kekeringan.
Di Uni Emirat Arab, metode penyemaian awan ini dipandang sebagai salah satu cara yang paling memungkinkan untuk mempertahankan pertanian di wilayah yang kering.
Kembali ke Oliver's Travels, perusahaan tersebut memang memberikan jaminan bahwa mereka bisa menghilangkan hujan saat hari pernikahan berlangsung.
Akan tetapi mereka juga menuliskan di laman mereka, "Jika bencana alam seperti badai terjadi, ini tidak dapat dikendalikan."(*)