Bukan Indra Kenz, Inilah 4 Sosok Crazy Rich Asal Medan Punya Usaha yang Mempengaruhi Kebutuhan Warga
Bahkan usaha 4 Crazy Medan tersebut sangat mempengaruhi produk kebutuhan masyarakat, diantaranya minyak goreng yang saat ini lagi naik daun.
Martua alumni dari Universitas HKBP Nomensen di Kota Medan, setelah lulus dia memulai bisnis minyak sawit di Indonesia dan Singapura.
Martua Sitorus mendirikan Wilmar bersama dengan Kuok Khoon Hong pada tahun 1991, awal merintis perusahaan ini memiliki kurang dari 10 ribu hektar kebun sawit di Sumatera Utara yang dikenal dengan minyak goreng fortune dan sania.
Wilmar merupakan singkatan dari nama keduanya, yaitu panggilan Kuok Khoon Hong dengan Martua Sitorus dengan berbagi tugas sehingga perusahaan dapat berkembang.
Kuok K Khoon Hong menjabat sebagai CEO, sedangkan Martua didapuk sebagai chief operating officer (COO) Wilmar International Ltd.
Perusahaan ini telah memproduksi minyak goreng kemasan dengan merek Fortune dan Sania, dengan penjualannya pada kuartal 1 tahun 2021 sekitar Rp. 49,06 miliar dengan total kekayaannya mencapai Rp. 40,75 triliun.
Perusahaan yang berbasis di Singapura ini menyumbang DMO minyak sawit sebesar 99226 juta liter.
Laman resmi perusahaan mengatakan Wilmar merupakan satu diantara pemiliki perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia dengan total luas tanam 232.053 hektar (ha) per Desember 2020, yang tersebar di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Dikutip melalui laporan Majalah Forbes, Martua Sitorus memiliki kekayaan bersih sebesar 2,9 miliar dollar AS dan menempatkan Namanya menjadi urutan 1.150 orang terkaya di dunia.
3. D.L Sitorus
Darianus Lungguk Sitorus lahir di Parsambilan, Kecamatan Silaen, Kabupaten Tobasa (12 Maret 1938), adalah seorang pengusaha asal Medan yang dikenal dengan julukan “Raja Sawit” dan “Tuan Takur”.
Dia kemudian pindah dan besar di Siantar, D.L Sitorus pindah dan besar di Siantar, lalu menikah dengan Boru Siagian dan dikaruniai 5 orang anak diantaranya dua perempuan dan tiga laki-laki.
Dia dikenal sebagai pengusaha sukses asal Toba, Sumatera Utara yang memiliki sawit yang sangat luas dan juga memiliki Yayasan Pendidikan.
PT. Torganda adalah perusahaan yang punya konsesi lahan mencapai puluhan ribu hektare, tersebar di daratan Sumatera bagian Timur hingga ke Sumatera bagian Utara.
Sebagai pemimpin perusahaan kelapa sawit PT. Torganda memiliki perkebunan sawit seluas 47.000 hektar dan setiap tahunnya mendapatkan penghasilan setidaknya Rp 600 milyar.
Berkat kerja kerasnya dia memiliki rumah sakit dan klinik pelayanan Kesehatan seperti Klinik Pengobatan 24 Jam yang tersebar di daerah Jabotabek, dan memiliki Yayasan Pendidikan sebagai Ketua Yayasan Abdi Karya (YADIKA) yang berdiri sejak 1976.