Minyak Goreng
Inikah Tujuan Pemerintah Setelah Minyak Goreng Langka? Harga Eceran Tertinggi Tak Berlaku Lagi
Harga eceran tertinggi (HET) tidak akan mengacu lagi pada Permendag Nomor 6 Tahun 2022 yang berlaku 1 Februari 2022.
Hal itu membuat pegawai membatasi pembelian minyak goreng tersebut.
Sebelumnya, warga juga memborongf minyak goreng disebut terjadi penimbunan.
Di tengah susahnya warga mendapat minyak goreng, anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono malah disoroti.
Baca juga: Foto: Wajah Emak-emak Sabar Antre Menunggu Minyak Goreng di Toko Grand Mode Makassar
Baca juga: VIDEO: Antrean Minyak Goreng di Pinrang Ricuh, Polisi Terpaksa Bubarkan
Pria yang akrab disapa Ibas tersebut disoroti saat menggelar pasar murah di Ngawi, beberapa waktu lalu.
Aksi putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut justru mendapat tudingan negatif dari politikus PDI Perjuangan atau PDIP Ruhut Sitompul.
Menyikapi hal itu, Deputi Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat Yan Harahap mengatakan Ruhut Sitompul sepatutnya tidak mencerca upaya Ibas membantu kesulitan masyarakat.
Yan pun menilai sikap Ruhut sebagai sebuah keanehan.
"Aneh. Ada wakil rakyat yang sedang reses, membantu rakyat yang diwakilinya atau konstituennya, karena sedang kesulitan mendapatkan minyak goreng akibat tata kelola yang amburadul oleh pemerintah, kok malah terlihat tidak senang.
Bukan kah harusnya Ruhut atau siapa pun itu ikut senang ada rakyat yang terbantu? Kok malah mencerca dengan tuduhan negatif?," kata Yan, dalam keterangannya, Minggu (13/3/2022).
Yan menegaskan tuduhan Ruhut bahwa Ibas menimbun minyak goreng sangat tidak tepat.
Menurut Yan, kemungkinan Ruhut lupa atau bahkan tidak mengetahui, Ibas merupakan anggota Komisi VI DPR RI yang antara lain bermitra dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Ruhut ini lupa atau mungkin 'kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu', bahkan bisa saja lupa, Mas Ibas anggota Komisi VI DPR RI yang bermitra dengan Kemendag, termasuk Kementerian BUMN. Tentu beliau (Ibas) dan timnya bekerja keras untuk mendapatkan dan membeli minyak goreng demi membantu kesulitan rakyat," ucap Yan.
Baca juga: Pedagang di Maros Ketahuan Curang, Warga yang Ingin Minyak Goreng Harus Beli dengan Sabunnya Juga
Baca juga: Fakta Pertandingan Pasukan Ramang Tak Terkalahkan di Lima Pertandingan Terakhir, Pluim Top Skor
Yan menambahkan, Ibas dan tim tidak tertutup kemungkinan membeli minyak goreng dengan harga tinggi atau mahal.
Kemudian, menjual kembali sesuai harga eceran tertinggi atau di bawahnya.
Nah, harga sisanya, kata Yan, disubsidi Ibas.
"Mas Ibas jelas benar-benar membantu. Rakyat menjadi terbantu. Mas Ibas itu selalu berpikir harapan rakyat adalah perjuangan Demokrat, maka di saat rakyat berharap mendapatkan minyak goreng dengan harga wajar, Mas Ibas memperjuangkannya dengan segala daya upaya," katanya. (*)