Unismuh Makassar
Hadirkan 3 Pakar Nasional, Unismuh Makassar Bahas Strategi Raih Akreditasi Unggul
Kali ini, Unismuh menggelar kuliah umum dengan menghadirkan tiga pakar dari Yogyakarta.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
Perguruan Tinggi Muhammadiyah memang tengah menaruh fokus pada pencapaian akreditasi Unggul.
Pencapaian akreditasi merupakan salah satu pilar penting dalam manajemen keuangan.
“Kalau akreditasi unggul, jumlah mahasiswa makin meningkat, otomatis meningkatkan penerimaan keuangan kampus. Mohon kerja keras bareng-bareng. Siap Bapak ibu ya?” ujar Lincolin yang disambut ungkapan ‘siap’ secara serempak dari hadirin.
Pada sesi kedua, hadir dua pembicara yakni Prof Edy Suandy Hamid dan Yordan Gunawan SH MBA MH.
Sesi ini dipandu Wakil Rektor II Unismuh Dr Andi Sukri Syamsuri.
Prof Edy Suandi Hamid yang juga Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah banyak mengulas seputar pentingnya kepemimpinan untuk mencapai akreditasi Unggul.
Menurutnya, ada tiga kunci untuk menjadi perguruan tinggi unggul dan berdaya saing.
Pertama, adanya tata Kelola yang baik atau Good University Governance.
Kedua, adanya lingkungan dan daya dukung yang baik (good environment and support).
Ketiga, adanya kepemimpinan yang baik (good leadership).
“Pemimpin yang baik itu harus memiliki kompetensi, integritas, komitmen, dan disiplin. Bagi pemimpin perguruan tinggi, harus memahami semua regulasi yang terkait pengelolaan Pendidikan tinggi, bukan hanya secara makro, melainkan secara detail,” ucap Mantan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Seluruh Indonesia (APTISI) ini.
Prof Edy juga mengingatkan bahwa pemimpin tidak bisa memuaskan semua orang.
“If you want to make everyone happy, don’t be a leader,” pungkasnya.
Prof Edy menekankan pentingnya pemimpin memiliki visi yang jelas, serta komitmen mewujudkan visi tersebut.
Tugas selanjutnya adalah meyakinkan orang yang dipimpin bahwa visi itu bisa dicapai.
Pemateri ketiga, Yordan Gunawan, yang juga Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berbagi pengalaman dalam mengelola Kerjasama internasional.
Yordan berharap semua perguruan tinggi Muhammadiyah bisa memposisikan KUI sebagai lembaga penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing.(*)