RTH Callaccu
Ada Permainan Anak di RTH Callaccu Sengkang, Tarif Rp20 Ribu Selama 10 Menit
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Callaccu Sengkang, Kabupaten Wajoramai dikunjungi warga.
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Sudirman
TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Ruang Terbuka Hijau (RTH) Callaccu Sengkang, Kabupaten Wajoramai dikunjungi warga.
Selain menikmati sejumlah fasilitas seperti jogging track, spot foto, kawasan UMKM, masyarakat juga memilih memanjakan anaknya dengan mobil mainan yang disewakan di sisi utara RTH.
Salah satu pengusaha penyewaan mainan mobil anak, Sudirman mengaku, sudah sebulan lebih menjalankan usahanya yang diberi nama Albilal Toys.
Baca juga: Pelaku UMKM di Desa Lapaukke Wajo Dapat Sertifikat Tanah Gratis
Baca juga: Bupati Wajo Akui Situasi Sulit Akibat Pandemi saat Serahkan LKPJ 2021 ke DPRD
"Usaha di taman (RTH) sudah sebulan lebih. Ini yang pertama di taman, mobil-mobilan saya. Ada banyak tapi kita yang pertama," katanya, Selasa (8/3/2022).
Sudirman menyebutkan, sebelum RTH tersebut diresmikan, dirinya memulai usahanya pada 24 Januari 2022 lalu.
Tidak adanya fasilitas bermain khusus anak-anak dimanfaatkan Sudirman untuk memulai usaha tersebut.
Saat itu, dirinya hanya punya 2 mainan mobil untuk disewakan.
Namun seiring berjalannya waktu dan ramainya RTH, jumlah mainan mobil Sudirman pun sudah 9.
"Melihat peluang di RTH ternyata bagus. Sehingga buka permainan anak-anak," katanya.
Tarifnya beragam dengan waktu bermain sekitar 10 menit.
Untuk mobil-mobilan ukuran kecil, dibanderol Rp15.000 per 10 menit. Mobil-mobilan berukuran besar bertarif Rp20.000 per 10 menit.
Khusus untuk skuter anak, tarifnya Rp10.000 per 10 menit.
"Semua rata 10 menit," katanya.
Mainan mobil yang menggunakan tenaga aki dan bisa dikendalikan dengan remote control itu mulai marak dipersewakan.
Setelah Sudirman memulia usahanya dengan Albilal Toys, kini ada banyak usaha sejenis di pelataran utara RTH Callaccu itu.
Penyewaan mainan mobil anak tersebut mulai buka pada sore hari, selepas salat Asar dan tutup sekitar pukul 10 malam.
Laporan jurnalis Tribun Timur, Hardiansyah Abdi Gunawan