Headline Tribun Timur
Muhaimin Iskandar Terbahak di Samping Andi Amran Sulaiman
Suara tawanya seketika meledak sambil berpaling ke Andi Amran Sulaiman (AAS) dan Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad di samping kirinya.
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Muhaimin Iskandar tetiba mengangkat pantat dan menunjuk ke depan.
Suara tawanya seketika meledak sambil berpaling ke Andi Amran Sulaiman (AAS) dan Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad di samping kirinya.
“Ha...ha.... ha... Alasan memperpanjang gak ada, alasan memperpendek ada. Kalau minta dihentikan di tengah jalan, ada alasan dan dasarnya. Kalau minta diperpanjang tidak ada alasannya. Ha....ha...,” ujar Cak Imin, sapaan Muhaimin di sela Diskusi Pakar “Politik Kesejahteraan dan Visi Pembangunan Indonesia Timur”, Selasa (1/3/2022) siang.
“Saya benar-benar mendapat pengetahuan baru dari Pak Prof. Benar-benar baru saya sadari, ha...ha....” ujar Wakil Ketua DPR RI itu menambahkan sambil menepuk lengan AAS lalu bertepuk tangan.
Azhar seketika berbalik menunjuk Muhaimin, AAS ikut tertawa sambil tepuk tangan.
Cak Imin tergelitik oleh pernyataan profesor, tokoh Forum Dosen, Prof Qasim Mathar dan Prof A Muin Fahmal.
“Kalau ada keinginan perpanjang masa jabatan presiden, saya tidak lihat alasannya. Yang ada alasannya adalah berhentikan presiden di tengah jalan,” ujar Prof Muin.
Menurutnya, dimungkingkan pemberhentian presiden di tengah jalan berdasarkan UU.
Selain Prof Muin dan Prof Qasim, hadir dalam diskusi tersebut, antara lain, Koordinator Forum Dosen Dr Adi Suryadi Culla.
Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Dr Husain Syam, Guru Besar UIN Alauddin Makassar Prof Dr Marilang.
Sejarawan Unhas Dr Suriadi Mappangara, Dosen Unismuh Makassar Dr Amir Muhiddin, dan Dosen Pertanian UMI Dr Sudirman Numba.
Hadir juga Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar Dr Firdaus Muhammad, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unhas Supratman Supa Athana PhD.
Dosen Unismuh Dr A Rahim Razak, Dosen Universitas Indonesia Timur Dr Zulkarnaen Hamson, Dr Sahman AT, Dosen Unibos Dr Arief Witjaksono.
Sekretaris Jurusan Politik Fisipol Unhas Dr Andi Lukman Irwan, dan Sekretaris KAHMI Sulsel Dr Hidayat Muhallim.
Diskusi akan dipandu Sosiolog Unhas, Dr Sawedi Muhammad dan live di YouTube Tribun Timur dan Facebook Tribun Timur.
Cak Imin tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar sekitar pukul 10.00 wita dan langsung ke Tribun Timur, kemarin.
Mantan Menteri Tenaga Kerja RI ini kembali ke Jakarta, Rabu (2/3/2022) hari ini.
Cak Imin tiba di Gedung Tribun Timur didampingi Ashar Arsyad, anggota DPR RI Andi Muawiyah Ramly dan anggota DPR RI Haruna, sekitar pukul 11.04.
Dia mengenakan kemeja biru dipadu celana jeans warna abu-abu dan kopiah.
Begitu turun dari mobil, ia langsung disambut Wakil Pemimpin Redaksi Tribun Timur AS Kambie.
Turut menyambut Cak Imin Rektor UNM Prof Husain Syam.
Sebelum ke lantai dua, Cak Imin menerima pernyataan sikap AAS lebih awal tiba dan menyambut Muhaimin di depan pintu.
“Weh, lama baru ketemu,” teriak Cak Imin lalu mengangkat telapak tangan kanan dan mengarahkannya ke depan begitu melihat AAS.
AAS menyambut dengan gerakan tangan serupa. “Cesss...!
“Lama baru ketemu, sudah lama rindu,” ujar AAS.
Sekitar dua jam Cak Imin dan AAS duduk bersanding di ruang rapat redaksi Tribun Timur.
Kekayaan KTI
“Saya bersyukur sangat bahagia bisa silaturahmi, saya harap dapat masukan menyangkut berbagai tantangan kita di masa akan datang. Saya beruntung bisa jadi bagian diskusi yang terus menerus kita lakukan di berbagai tempat, agar transisi transformasi tidak salah arah, sesuai cita-cita awal berdirinya bangsa kita,” jelas Cak Imin mengawali pemaparannya.
Menurutnya, KTI sangat kaya raya dari segi sumber daya alam. Mulai dari maritim, kelautan, kandungan alam, sudah tidak bisa dipungkiri, terakhir wisata.
Dia mencontohkan laut lepas yang berhadapan samudera pasifisik penuh ikan-ikan segar dan besar ini, jadi kekayaan yang dahsyat.
“Di mana-mana di seluruh Indonesia sejauh mata kita memandang adalah kekayaan dan sumber daya alam,” katanya.
Bahan mineral tidak ternilai harganya sangat luas biasa jumlahnya. Kebun kakao dan cokelat.
Pulau keindahan memukau jadi destinasi potensial jadi kekuatan ekonomi, jadi pertumbuhan ekonomi.
“Semua ini dari dulu sudah jadi kepahaman dan keseriusan kita untuk jadi potensi ekonomi kita,” katanya.
Ekonomi Digital
Tetapi belum sepenuhnya berhasil karena beberapa faktor.
Ia mengungkapkan, platform ekonomi baru yang bersifat digital telah menguasi begitu banyak pelaku ekonomi digital yang memiliki digital flatform terbesar.
Ia pun mencontohkan kekuasaan seorang Jack Ma pebisnis berkebangsaan Tiongkok.
“Jack Ma harus hadapi realitas dia ditekuk oleh negara karena terlalu berkuasa melebihi negara,” ujar Cak Imin.
Ia melihatkan, negara merasa kalah dibanding kekuasaan Jack Ma. Ia menyebut, negara cemburu kepada Jack Ma yang atur arah ekonomi, itu kekuasaan pasar.
Pasal 33 ini jadi tidak bermakna karena seorang Jack Ma bisa kuasi dunia dengan flatfom ekonominya.
Cak Imin mengatakan, di situlah inti politik kesejahteraan yang perkuat negara dalam pembangunan nasional, karena pembanguna nnasional tidak lagi bergantung pada negara.
“Jangan-jangan pemeirntahan manapun yang akan berkuasa pada akhirnya akan tunduk pada ekonomi pasar,” ujarnya.
Hal senada disampaikan AAS. “Indonesia Timur masa depan Indonesia, kaya banget, tidak ada sesuatu teknologi yang aneh, Indonesia sudah kuasai, Indonesia sudah mampu olah sumber daya alam sendiri,” katanya.
Ia mencontohkan, Kabupaten Konowe Utara yang begitu kaya akan sumber daya dalam. Menurutnya, satu kabupaten Konowe memiliki 46 milliar ton cadangan nikel.
Selengkapnya, silakan baca di Harian Tribun Timur edisi Rabu (2/3/2022).