Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Arifin Panigoro Meninggal

Rekam Jejak Arifin Panigoro 'Raja Minyak Indonesia': Anggota Wantimpres yang Ikut Gulingkan Soeharto

Pengusaha di bidang pertambangan minyak pemilik Medco Energi sekaligus anggota Wantimpres, Arifin Panigoro meninggal dunia.

Editor: Edi Sumardi
DOK TRIBUNNEWS.COM
Pengusaha sekaligus pemilik Medco Energi, Arifin Panigoro. Beliau meninggal dunia di usia 76 tahun di Mayo Clinic, Rochester, Amerika Serikat, Ahad atau Minggu (27/2/2022) pukul 14.45 waktu setempat atau Senin (28/2/2022) pukul 03.45 WIB karena menderita sakit paru-paru. 

Medco Energi kemudian dikenal saat memulai usaha pengeboran minyak tahun 1981 yang salah satu modalnya dari bantuan pemerintah.

Salah satu tonggak sejarah Medco Energi ialah ketika melakukan pembelian Stanvac yang dimenangkan melalui tender yang kemudian namanya diubah menjadi Expan.

Mengenal Arifin Panigoro Pengusaha & Orang Dekat Jokowi Tutup Usia, Tak Punya Kendaraan Versi LHKPN

Dengan pembelian itu, PT Stanvac tidak lagi dikuasai orang asing sebab perusahaan minyak tertua di Indonesia itu sudah dimiliki sepenuhnya oleh Medco Energi.

Rekam jejak di politik

"Petualangan politiknya" menjadi kontroversi ketika ia dituduh berupaya menggagalkan Sidang Umum MPR 1998 pelantikan Presiden Soeharto untuk ketujuh kalinya, karena ia melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh politik di Hotel Radisson, Yogyakarta pada tahun 1998.

Sebuah memo dari asisten Wakil Presiden kala itu, Sofian Effendi, menuduhnya berencana melakukan makar.

Selanjutnya, ketika aksi mahasiswa semakin memanas, Arifin Panigoro memberi bantuan konsumsi kepada para demonstran yang melakukan aksi di Gedung DPR.

Ribuan kotak makanan dikirim.

Pengusaha sekaligus pemilik Medco Energi, Arifin Panigoro
Pengusaha sekaligus pemilik Medco Energi, Arifin Panigoro (DOK PRIBADI)

Tak heran jika kemudian muncul opini bahwa Arifin Panigoro adalah tokoh di belakang aksi atau cukong para mahasiswa.

Tentang hal itu, dalam sebuah wawancara, ia mengatakan bahwa ia ingin mencegah terjadinya kekacauan.

"Saya katakan, salah satu yang membuat keadaan kita makin buruk adalah naiknya harga sembilan bahan pokok, sehingga muncul kerusuhan-kerusuhan. Kepedulian saya adalah jangan sampai hal itu berubah menjadi sentimen anti-Tionghoa, muncul permusuhan muslim-nonmuslim, dan merebak ke seluruh Indonesia. Kalau itu sampai terjadi, akan timbul situasi chaos dan korbannya bisa sampai jutaan. Hal itu menjadikan kita semua harus peduli dan mengambil langkah-langkah sebelumnya," kata Arifin Panigoro, dalam wawancara dengan D&R.

Di era Presiden Presiden Republik Indonesia Ketiga (1998-1999) yaitu BJ Habibie, Arifin Panigoro juga pernah dijerat dengan tuduhan pidana korupsi penyalahgunaan commercial paper senilai lebih dari Rp 1,8 triliun.

Pada waktu itu, sejumlah kalangan percaya dijeratnya Arifin Panigoro karena kedekatannya dengan gerakan mahasiswa.

Perkenalannya lebih mendalam dengan dunia politik adalah ketika partai-partai baru bermunculan tahun 1998-1999 setelah lengsernya Presiden Soeharto.

Pada awalnya, Arifin Panigoro menjalin hubungan dengan berbagai tokoh politik, baik tokoh masyarakat yang sudah lama dikenal maupun tokoh yang baru muncul.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved