Mengecam Pernyataan Menag
Selain Mengecam Menag, HMI Juga Soroti Kelangkaan Minyak Goreng di Makassar
Hal itu diungkapkan jenderal lapangan HMI Gowa Raya, Syahrul Gunawan ditemui di sela aksi yang berlangsung di Jl Sultan Alauddin, Makassar
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
Aksi saling dorong pun tidak terhindarkan antara polisi dan mahasiswa.
"Tetap satu simpul kawan-kawan, tutup full," teriak pengunjukrasa memprotes aksi polisi.
Menghindari gesekan lebih meluas, polisi yang dipimpin Kasat Sabhara AKBP Darminto pun menarik pasukannya.
Dalam orasinya, pengunjukrasa mengecam pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait suara adzan yang dianggap dibandingkan dengan suara gonggongan anjing.
"Pernyataan menteri agama yang membandingkan suara adzan dengan suara anjing adalah bentuk penistaan agama, utamanya agama kita Islam," kata seorang orator dalam orasinya.
Atas dasar itu, lanjut pengunjukrasa, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas agar dicopot dari jabatannya.
"Kita meminta Presiden Joko Widodo agar segera mencopot Menteri Agama dan juga segera menangkap menteri agama karena menistakan agama," ujarnya.
Selain itu, pengunjukrasa juga menyoroti sejumlah persoalan sosial yang terjadi belakangan ini.
Diantaranya, persoalan kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng di masyarakat.
Unjuk rasa itu, sempat diwarnai ketegangan antara pengunjuk rasa dan polisi.
Pasalnya, saat mahasiswa hendak membakar ban, aparat kepolisian menghalau.
Namun, upaya itu tidak berhasil dan mahasiswa tetap melakukan aksi bakar ban.
Meski demikian, ban yang dibakar mahasiswa tidak berlangsung lama.
Pasalnya, personel SatSabhara Polrestabes Makassar yang tiba di lokasi langsung memadamkan api menggunakan apar.
Unjuk rasa yang berlangsung pada pukul 16.30 Wita itu, pun mengakibatkan kemacetan panjang.
Pasalnya, pengunjukrasa menutup ruas jalan Sultan Alauddin arah AP Pettarani.
Dan berselang beberapa saat kemudian, pengunjung rasa menutup ruas jalan arah sebaliknya.(*)