Dulu Permintaan Ajudan Ditolak Jenderal Dudung dan Ditegur Nasdem, Kini Hillary Berurusan Lagi TNI
Kini Hillary telah menemui Panglima TNI, KSAD, KSAL dan KSAU dan menyampaikan perihal penerimaan calon prajurit jalur khusus tersebut.
TRIBUN-TIMUR.COM - Ingat Hillary Brigitta Lasut? anggota Komisi I DPR Hillary Brigitta Lasut pernah meminta personel TNI jadi ajudannya.
Namun permintaan itu ditolak Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Kini Hillary memohon supaya dibuka penerimaan calon Prajurit TNI di Kepulauan Nusa Utara.
Kini Hillary telah menemui Panglima TNI, KSAD, KSAL dan KSAU dan menyampaikan perihal penerimaan calon prajurit jalur khusus tersebut.
Sebelum memohon pembukaan pendaftaran TNI, wanita single tersebut membatalkan permohonan bantuan pengamanan atau ajudan dari TNI AD.
Hillary telah mengirim surat kepada KDAS, Jenderal Dudung.
Dulu Hillary ingin ajudannya adalah prajurit TNI. Alasannya demi keamananya sebagai anggota DPR RI dan wanita singel.
Baca juga: Dulu Memohon Minta Prajurit TNI Jadi Ajudan Tapi Ditolak Jenderal Dudung, Kini Hillary Lakukan Ini
Baca juga: Fakta-fakta Tentang Hillary Brigitta Lasut, Anggota DPR RI Termuda dari Manado, Masi Jomblo
Namun permintaan anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Nasdem ditolak dengan tegas oleh Dudung.
"Saudari Hillary Brigitta Lasut sudah menarik dan membatalkan surat permohonannya melalui Surat Nomor : 125/S.E./DPR-RI/HBL/ XII/2021 tertanggal 3 Desember 2021," kata Kepala Dinas Penerangan AD Brigjen (TNI) Tatang Subarna dalam keterangan tertulis, Senin (6/12/2021).

Melalui surat itu, Hillary menyatakan menarik kembali surat permohonan penugasan anggota TNI AD sebagai ajudan pribadi serta menyatakan pembatalan atas permohonan tersebut.
Anggota termuda DPR itu pun menyampaikan maaf atas permohonan bantuan pengamanan dari TNI AD yang menjadi ramai di media massa.
Ia berharap, hal itu tidak mengganggu kerja sama antara TNI AD dan Komisi I DPR, khususnya dengan kelompok Fraksi Nasdem.
"Kami memohon maaf dan semoga hal tersebut tidak menjadi hal yang dapat mengganggu kerja sama yang baik selama ini antara TNI AD dan Komisi I PR RI khususnya dengan kelompok Fraksi Partai Nasdem," tulis Hillary dalam surat tersebut.
Sebelumnya, Hillary mengaku memilih bantuan pengamanan dari TNI karena secara fisik dan mental selalu siap untuk keadaan darurat.
Ia menuturkan, pekerjaannya sebagai wakil rakyat tak lepas dari ancaman dari rasa khawatir karena mesti mengutarakan pendapat dan suara rakyat yang terkadang berbeda haluan dengan kepentingan sebagian golongan kuat.