Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Trending Twitter

Siapa Ibnu Sutowo yang Lagi Trending Twitter? Kaitannya dengan Dian Sastro, Soeharto, dan Pertamina

Nama Ibnu Sutowo Trending Twitter, Minggu (20/2/2022). Menyusul Ibnu Sutowo, nama Dian Sastro juga ikut Trending. Apa yang terjadi sebenarnya?

Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Ibnu Sutowo (istimewa via Kompas.com), serta Dian Sastro dan suaminya, Maulana Indraguna Sutowo (Instagramm @therealdisastr) 

Terpilihnya Ibnu Sutowo sebagai direktur ini ditunjuk langsung oleh Presiden Soeharto sebagai pendiri dari Pertamina

Ibnu Sutowo menjabat sebagai Direktur Pertamina sejak 1968 hingga 1976.

Akan tetapi, tahun 1975, kondisi keuangan Pertamina memburuk, bahkan nyaris bangkrut setelah investasi berbagai bidak tidak berjalan lancar.

Para petinggi Pertamina juga diduga melakukan korupsi besar-besaran, termasuk Ibnu Sutowo.

Akhirnya, Presiden Soeharto menertibkan internal Pertamina dengan memerintahkan perusahaan tersebut untuk menjual sebagian asetnya yang berlebihan.

Presiden Soeharto kemudian membentuk tim Koalisi Empat beranggotakan Wilopo, Anwar Tjokroaminoto, IJ Kasimo, dan Herman Johannes untuk menyelidiki dugaan korupsi di Pertamina

Berdasarkan penyelidikan, didapat laporan telah terjadi penyimpangan, di dalam Pertamina. Namun, tidak ada tindakan hukum apapun yang dijatuhkan kepada para pelaku. 

Akhirnya, pada 5 Maret 1976, Ibnu Sutowo dilengserkan dari jabatannya sebagai direktur utama PT Pertamina.

  • Aqua dan Petronas

Kemudian, tahun 1973, Ibnu bersama bawahannya, Tirto Utomo, membuat produk air mineral dengan merek Aqua.

Keduanya berkunjung ke Bangkok, Thailand untuk mempelajari cara pembuatan air mineral di pabrik air mineral Polaris di sana.

Setelah itu, mereka segera mengembangkan Aqua yang semakin terkenal ketika pertandingan bulu tangkis Piala Thomas & Uber 1988 di Kuala Lumpur dan pertandingan golf.

Setelah produk Aqua semakin dikenal, Ibnu dan Tirto beranggapan bahwa Aqua harus dikelola oleh seseorang yang lebih muda. 

Untuk itu, Ibnu Sutowo, mengundurkan diri dari jabatan direktur utama PT Golden Mississippi dan menyerahkannya kepada Willy Sidharta.

Selain mengembangkan Aqua, pada 1976 Ibnu juga mengelola Petronas.

Meskipun Petronas baru berdiri selama. dua tahun, Ibnu menganggap bahwa perusahaan ini telah berkembang dengan sangat pesat.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved