Kemenkumham Sulsel
Kemenkumham Sulsel: Humas Instansi Pemerintah Harus Berteman Akrab dengan Wartawan
Kakanwil Kemenkumham Sulsel meminta Kepala UPT membangun relasi yang baik dengan pegiat media untuk memudahkan penyampaian informasi kepada masyarakat
Penulis: Hutami Nur Saputri | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Selatan, Harun Sulianto beri penguatan kehumasan pada Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan, Imigrasi, dan Balai Harta Peninggalan serta petugas humasnya.
Kegiatan yang berlangsung via daring tersebut dipusatkan di Ruang Rapat Pimpinan setempat, Kamis (17/02/22).
Narasumbernya adalah Koordinator Liputan Tribun Timur Imam Wahyudi.
Menurut Imam, Humas Instansi Pemerintah harus berteman akrab dengan wartawan.
Bukan supaya berita baik instansi selalu dimuat, tetapi untuk meminimalisir bias informasi di satuan kerja masing-masing.
Kegiatan di Lapas, Rutan, dan Imigrasi layak diberitakan.

Imam mengurai detail secara teknis cara penyusunan release yang baik agar runut.
Mulai dari pemilihan judul yang menarik, lead yang lugas, dan isi berita yang lengkap disertai data yang relevan.
Kakanwil Kemenkumham Sulsel Harun Sulianto meminta agar Kepala UPT membangun relasi yang baik dengan pegiat media untuk memudahkan penyampaian informasi tentang Kemenkumham kepada masyarakat.
“Saya minta Kepala UPT dan humasnya untuk silaturahmi kepada rekan wartawan yang ada di bagian humas kabupaten kota setempat,” pinta Harun.

Terkait dengan Surat Edaran Sekjen Kemenkumham Komjen Pol Andap Budhi Revianto, tentang pedoman manajemen pemberitaan, advertorial, pemantauan, dan penanganan media, Harun minta jajarannya untuk mengomunikasikan capaian kinerja pada media online, media sosial, dan media lainnya.
Kepala UPT dan jajaran humas diharapkan untuk responsif, tanggap, ramah dan terbuka kepada media.
Hal yang bersifat penting, krisis, dan berpotensi menarik perhatian agar segera dilaporkan kepada pimpinan secara berjenjang.
Jika ada berita yang berpotensi negatif, maka lakukan counter narasi sebagai mitigasi agar beritanya proporsional.(*)