Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sebelum Akhiri Hidup Novi Amelia Pernah Overdosis hingga Terlibat Kasus Lain, Pengacara Ungkap Fakta

Sebelum bunuh diri, pemilik nama asli Linda Astuti tersebut memang beberapa kali tersandung masalah.

Editor: Ansar
WartaKota
Novi Amelia sebelum putuskan akhiri hidip. Novi Amelia adalah pengemudi Honda Jazz yang menabrak tujuh orang di Jakarta Barata, berbicara kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di FX Senayan, Jakarta Pusat, Senin (12/11). Novi didampingi kuasa hukumnya, Cris Sam Sewu dan keluarga memaparkan kronologis kejadian dan latar belakang Novi.(BERITA KOTA/ANGGA BN) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Model majalah dewasa Novi Amelia melompat dari Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan.

Peristiwa mengenaskan itu bikin geger pada Rabu (16/2/2022) pagi.

Bahkan sekuriti pun sempat menyaksikan Novi Amelia melakukan aksi nekatnya.

Hanya saja sekuriti gagal mencegat Novi Amelia lompat dari apartamen.

Kini polisi masih menyelidiki motif Novi mengakhiri hidupnya.

Sebelum bunuh diri, pemilik nama asli Linda Astuti tersebut memang beberapa kali tersandung masalah.

Masalah yang melibatkannya selalu serius dan menjadi sorotan publlik.

Model Novi Amelia.
Model Novi Amelia. (Dok Tribunnews.com)

Baca juga: Ini Dilakukan Model Novi Amelia Sebelum Akhiri Hidup di Apartemen Kalibata City, Pengakuan Sekuriti

Baca juga: Teriakan Sekuriti Tak Mampu Cegah Aksi Nekat Novi Amelia, Sang Model Seketika Lompat dari Lantai 8

Berikut rangkumannya:

Tabrak 7 Orang pada 2012

Novi menabrak tujuh pengguna jalan saat mengendarai mobil Honda Jazz di Jalan Gajah Mada, Tamansari, pada 11 Oktober 2012.

Korban yang ditabrak mengalami luka-luka.

Saat kejadian itu, Novi hanya menggunakan pakaian dalam.

Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa Novi berkendara dalam keadaan mabuk.

Hasil tes urin juga menunjukkan Novi positif mengonsumsi narkoba. 

Novi divonis 6 bulan penjara dengan masa percobaan 1 tahun pada 7 Januari 2014.

Dengan vonis tersebut, maka Novi tidak harus menjalani hukuman penjara asalkan dalam waktu satu tahun tidak mengulangi perbuatannya. 

Novi pun bersyukur dengan putusan majelis hakim yang tak mengharuskannya meringkuk di balik jeruji besi.

"Saya terima karena sesuai dengan keadilan," ujar Novi seusai menjalani persidangan di Ruang Kusuma Atmadja Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (7/1/2014).

Novi juga berjanji akan menjaga sikapnya selama masa percobaannya dengan tidak lagi menyetir mobil sendiri.

Baca juga: Profil dan 8 Fakta Novi Amelia Model yang Akhiri Hidup: Nekat Tanggalkan Pakaian di Kantor Polisi

Baca juga: 5 Fakta Tentang Novi Amelia, Pernah Nyaris Buka Baju di Kantor Polisi

Overdosis Narkoba

Setelah bebas dari jerat hukum, rupanya Novi Amelia belum bisa lepas dari narkoba.

Pada Juni 2014 ia bahkan sampai mengalami overdosis. Ia saat itu mendapat perawatan serius di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Muhammad Kamil Pasha, salah satu anggota tim kuasa hukum Novi, menjelaskan, dia mendapat kabar melalui sambungan telepon dari nomor tak dikenal yang mengatakan bahwa Novi overdosis narkoba dan sedang dirawat di RSCM

"Setelah kami cek ternyata benar. Menurut pihak RSCM, yang bawa Novi ke sana adalah temannya. Tapi saya belum tahu namanya, dan masih kami cari tahu," kata Kamil pada 2014 lalu.

Model Novi Amelia atau Linda Astuti. Pada Rabu (16/2/2022) pagi, dia mengakhiri hidupnya dengan cara lompat dari lantai 8 balkon Tower Raflesia, Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta.
Model Novi Amelia atau Linda Astuti. Pada Rabu (16/2/2022) pagi, dia mengakhiri hidupnya dengan cara lompat dari lantai 8 balkon Tower Raflesia, Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta. (WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Mengamuk di Taksi

Pada Desember 2016, Novi kembali membuat kontroversi dengan mengamuk di taksi.

Kuasa hukum Novi Amelia, Partahi Sidabutar, menjelaskan bahwa kliennya baru pulang pesta atau dugem pada Kamis pagi (8/12/2016) sekitar pukul 04.00, sebelum ia ditemukan mengamuk pada sore harinya.

"Jadi dia pulang dugem pagi, tapi enggak langsung balik ke kos karena ada temannya yang enggak suka dia, begitu. Ya udah dia keluyuran di sekitar kos itu," kata Partahi.

Partahi mengatakan bahwa kliennya tersebut takut teman lelakinya di kos akan marah jika ia dugem.

Maka seharian itu, Novi hanya berkeliling daerah kos-nya.

Siang hari, ia sempat menumpang taksi lalu meninggalkan barang-barangnya di sana.

Novi diketahui mengamuk di dalam taksi itu dan segera diamankan warga.

Warga yang mengkhawatirkan Novi, segera melaporkan ke polisi.

Polsek Tebet mengamankan Novi.

Baca juga: Mengenal Skizofrenia, Penyakit Mental yang Diduga Diidap Novi Amelia Hingga Nekat Akhiri Hidup

Baca juga: Profil dan 8 Fakta Novi Amelia Model yang Akhiri Hidup: Nekat Tanggalkan Pakaian di Kantor Polisi

Pentingnya tangani gangguan kejiwaan

Berbagai kontroversi dan masalah yang dilakukan Novi selama hidupnya diduga disebabkan oleh depresi dan gangguan kejiwaan yang dialaminya.

Kuasa hukum Novi, Chris Sam Sewu mengungkapkan bahwa kliennya memang pernah menjalani perawatan kejiwaan beberapa tahun lalu.

"Novi pernah berobat menjalani pemeriksaan kejiwaan beberapa tahun lalu," ujar Chris pada 2012 lalu.

Chris mengatakan, Novi yang memulai karirnya sebagai model di tahun 2004 tersebut pernah beberapa kali bertanya-tanya ke psikiater terkait suara-suara yang kerap didengarnya. 

Berkaca pada kasus bunuh diri Novi ini, psikolog dari Yayasan Sejiwa, Diena Haryana, mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri apabila merasa depresi. 

"Terapis saat ini kan ada yang murah sekali, online banyak sekarang ini.

Baca juga: Gaya Veronica Tan saat Dinner Tahun Baru Imlek 2022, Netter Bandingkan dengan Puput Nastiti Devi

Baca juga: Teriakan Sekuriti Tak Mampu Cegah Aksi Nekat Novi Amelia, Sang Model Seketika Lompat dari Lantai 8

Bahkan di Sejiwa ini kami bisa berikan gratis," kata Diena saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/2/2022).

Diena mengatakan, pengobatan terhadap masalah depresi dan kejiwaan ini harus dilakukan sedini mungkin.

Jangan sampai penanganan terlambat karena hal itu bisa menimbulkan masalah yang lebih besar, termasuk keinginan untuk mengakhiri hidup.

"Jangan sampai menunggu di titik terendah, jangan sampai terlambat," katanya. (*)

Kontak Bantuan Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved