Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ritual di Pantai Payangan

Tujuan Padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara Gelar Ritual di Pantai Payangan yang Berujung Maut

Setelah beberapa saat meditasi berlangsung, ombak besar tiba-tiba datang dan menghantam mereka

Editor: Ilham Arsyam
Kolase Tribunnews.com: TribunJatim.com/Sri Wahyunik dan Kompas/Istimewa
(Kiri) Kondisi Pantai Payangan Jember dan (Kanan) korban saat dievakuasi oleh warga. 

“Kata guru spiritual mereka, masalah-masalah itu bisa diselesaikan secara ritual di Pantai Payangan,” ujarnya.

Tujuan Ritual

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jember AKBP Hery Purnomo mengatakan, ritual itu dijalankan dengan berbagai tujuan, antara lain untuk menyelesaikan masalah keluarga, melancarkan usaha, hingga untuk memudahkan mendapat pekerjaan.

“Kata guru spiritual mereka, masalah-masalah itu bisa diselesaikan secara ritual di Pantai Payangan,” ujarnya dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Minggu.

Awalnya di pinggir pantai Hery menjelaskan, para peserta awalnya menjalankan ritual di pinggir pantai. “Di sana mereka membaca doa-doa,” ucapnya.

Setelahnya, peserta mulai beranjak ke laut. Diawali dengan tabur bunga, peserta kemudian membentuk dua barisan dan saling bergandengan tangan.

“Ada kegiatan ritual menyucikan diri mandi di air laut,” ungkap Hery. Saat melakukan ritual itu, ombak besar tiba-tiba menghantam mereka.

“Menurut korban selamat, mereka tidak melihat ombak yang dari arah kanan, tiba-tiba datang menerjang. Di sana ada tebing yang halangi pandangan,” tuturnya.

Dia menerangkan, saat rombongan tersebut tiba, ada warga yang sudah memberikan peringatan mengenai kondisi laut.

“Namun, ketua kelompok tetap jalankan ritual, hingga akhirnya anggotanya terseret ombak,” bebernya.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ambulu AKP Ma’ruf menyampaikan, peserta ritual berasal dari berbagai kecamatan di Jember. Mereka awalnya berangkat dari Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Jember.

Kelompok tersebut tiba di pantai pada Sabtu (12/2/2022) sekitar pukul 23.30 WIB. Pada Minggu sekitar pukul 00.25 WIB, para peserta ritual terseret ombak.

Berdasarkan keterangan saksi mata, rombongan ritual itu tiba-tiba dihantam oleh ombak besar.

“Menurut saksi mata, tiba-tiba ada ombak besar menghantam lokasi ritual, sehingga semuanya terseret ombak laut selatan," sebutnya.

Periksa sejumlah saksi

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved