Sosok Gubernur Bikin Puan Maharani Kesal saat Berada di Sulut: Justru Ngurusin Saya Gubernur Lain
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Puan Maharani mengaku ingin diurus oleh gubernur, namun tidak dilakuka
Jokowi bahkan beberapa kali datang ke Manado dan mengucurkan proyek nasional ke Sulut.
"Pak Gubernur memang jeli, kembangkan pariwisata untuk tingkatkan ekonomi. Beruntung loh rakyat Sulut punya Gubernur seperti Pak Olly, " kata Jokowi beberapa waktu lalu.
Jokowi kemudian menunjuk Gubernur Olly, dilanjutkan mengancungkan jari jempol.
Baca juga: Arteria Dahlan Akhirnya Minta Maaf Setelah PDIP Keluarkan Teguran Keras
Baca juga: Misteri Pertemuan Elite PDIP dengan Andi Sudirman Sulaiman dan Tahapan Pemilihan Wagub Sulsel
Olly Dondokambey adalah orang kepercayaan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Olly satu-satunya kader PDIP di Indonesia yang menjabat Ketua DPD sekaligus petinggi DPP.
Dua jabatan strategis itu diemban Olly beberapa periode.
Olly memegang jabatan Bendahara Umum DPP PDIP sejak 2010. sedangkan ketua DPD PDIP dijabat sejak 2012.
Olly kembali terpilih menakhodai PDIP Sulut periode 2015-2020.
Banyak orang menyebutnya sebagai politisi kepercayaan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sejak Februari 2016, Olly juga resmi menjabat Gubernur Sulut ke-12.
Saat ini ia kembali maju calon Gubernur Sulut periode 2021-2026.
Ia kembali menggandeng Steven Kandouw (Wakil Gubernur 2016-2021) sebagai calon wakilnya.
Pilkada kali ini, Olly- Steven atau ODSK diusung PDIP bersama Partai Gerindra, Perindo, PSI, PKB, dan PPP.
Berikut ini jejak karier dan data diri Olly Dondokambey:
3 Periode DPR RI
Olly Dondokambey mengawali karier politik sejak awal dengan bergabung di PDIP.
Pada 2004, ia maju sebagai calon anggota DPR RI dari Sulut.
Baca juga: Peringati HUT ke 49 PDIP dan Megawati, Ridwan Andi Wittiri Cs Tanam 49 Ribu Pohon di Sulsel
Baca juga: PKS Usul Amri Arsyid, PDIP Andi Ansyari Mangkona dan PAN Tunggu Restu DPP Calon Wagub Sulsel
Suara yang diperoleh ayah dua anak ini mengantarnya lolos duduk di DPR periode 2004-2009.
Awalnya, Olly dipercaya menjadi anggota Komisi XI. Setahun kemudian, ia dipercaya menjabat Wakil Ketua Komisi XI.
Pemilu Legislatif 2009, ia kembali mencalonkan diri menjadi wakil rakyat untuk DPR RI periode 2009-2014.
Hasilnya memuaskan. Suami Rita Tumuntuan ini kembali lolos ke DPR RI dan tetap di Komisi XI.
Kali ini, ia juga dipercaya mengemban amanat sebagai Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI.
Pada 27 Agustus 2013, Olly didapuk menjadi Ketua Komisi XI DPR RI menggantikan Emir Moeis yang tersandung kasus korupsi.
Jabatan sebagai Wakil Ketua Banggar DPR RI yang sebelumnya dijabat Olly digantikan Prof Yasonna Hamonangan Laoly SH MSc PhD.
Yasonna adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia ke-30 sejak Oktober 2014 hingga kini.
Pemilu Legislatif 2014, Olly lagi-lagi terpilih duduk di DPR RI periode 2014-2019.
Saat itu ia meraup 237.620 suara. Sekaligus menempatkan dirinya di peringkat 7 yang mendapat suara terbanyak dari 560 anggota DPR terpilih.
Gubernur Sulut
Masih hangat duduk sebagai anggota DPR RI pada periode ketiganya, Olly memilih mundur.
Ia memilih maju bersama Steven Kandouw sebagai calon Gubernur dan Wagub Sulut pada Pilkada Sulut 2016.
Prestasi Olly Dondokambey
Banyak prestasi yang ditorehkan Olly Dondokambey selama menjabat 4 tahun lebih sebagai Gubernur Sulut. Berikut di antaranya:
Pada ulang tahun ke-56 Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), ODSK memberikan kado spesial dengan keberhasilannya menjadikan Manado sebagai hub kargo Indonesia Timur kegiatan ekspor ke Jepang.
Baca juga: Cara Ketua PDIP Majukan Pertanian Indonesia Lewat PISPI, Panggilan Mulia
Baca juga: Politisi PDIP Arteria Dahlan Dianggap Rasis Sebut Kata Sunda Saat Raker Bersama Jaksa Agung
Ini ditandai adanya penerbangan langsung dari Bandara Sam Ratulangi menuju tujuan ekspor mayoritas Provinsi Sulut yakni Jepang (Direct Call Ekspor).
Penerbangan langsung ini menjadi mimpi lama masyarakat Sulut yang menghendaki barang ekspornya langsung menuju Jepang dan China.
Penurunan angka kemiskinan di Sulut dari angka 8,9% tahun 2016 menjadi 7,25% tahun 2019.
Pertumbuhan ekonomi Sulut: 6 persen. Di atas pertumbuhan nasional: 5 persen
Turis luar negeri yang ke Sulut hampir 200 ribu orang pada 2019. Bandingkan tahun 2018 yang mencapai 40 ribu
Mampu menstabilkan harga kopra dan cengkih.
Mampu mempertahankan indeks pembangunan manusia Sulut di angka 72.
Mengcover jaminan sosial bagi 35.000 pekerja lintas agama dari Kristen, Islam, Hindu, Katolik, Budha dan Kong Hu Chu.
Pengerjaan Jalan Tol Manado Bitung hampir tuntas
Pelebaran Proyek Manado outer ringroad
Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan yang dibangun untuk mencegah banjir Manado
Membangun Bendungan Lolak untuk mengairi lumbung beras Sulut di Bolmong
Menghadirkan proyek perluasan Bandara Sam Ratulangi
Pengembangan Pelabuhan Bitung tuntas
Mendapat penghargaan dari Kementerian Perhubungan sebagai daerah dan operator terbaik untuk operasional angkutan logistik tol laut semester satu tahun 2020 (Juli 2020)
Menghadirkan Rumah Sakit Mata Provinsi Sulut (sudah penutupan atap. Diperkirakan rampung Januari 2021)
Menghadirkan Kanwil Bea Cukai Sulbagtara di Sulut. Sebelumnya Kanwil Bea Cukai hanya ada di Makassar.
Membuka rute penerbangan internasional ke Bandara Sam Ratulangi, Manadoo.
Pertumbuhan kinerja di sektor pariwisata Sulut naik hingga 600 persen. Atas prestasi tersebut, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menganugerahi Sulut sebagai 'The Rising Destination of The Year 2019'.
Dalam 4 tahun kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sulut meningkat 6 kali lipat. Begitu juga pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dari sekitar 2 juta menjadi 4 juta atau dua kali lipat, 200 persen. Padahal di provinsi lain hanya sekitar 5 persen sampai 10 persen.
Mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Pulisan di Likupang, Kabupaten Minahasa Utara.
Mengirim SDM ke Tiongkok untuk mempelajari bahasa Tiongkok selama dua tahun.
Pemprov Sulut dianggap mampu membenahi dan melengkapi standar pelayanan public sehingga mendapat penghargaan dari Ombudsman RI. Sulut pun berhasil meraih predikat kepatuhan tinggi dalam komponen standar pelayanan publik yakni zona hijau. Sebelumnya (2017) mendapat penilaian kepatuhan rendah atau zona merah terkait penilaian standar pelayanan publik.
Baca juga: PKS Usul Amri Arsyid, PDIP Andi Ansyari Mangkona dan PAN Tunggu Restu DPP Calon Wagub Sulsel
Baca juga: Putri Mantan Presiden Megawati, Puan Maharani Dongkol ke Gubernur Karena Tak Disambut saat ke Daerah
Megproyek yang sedang direncanakan
Membangun tol hingga ke wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR)
Pembangunan Bandar Udara Lolak
Pembangunan Kawasan Industri Bolmong (Kimong). Nilai investasi Rp30 triliun dengan perkiraan awal sebanyak 600 industri yang akan dibangun.
Jembatan yang menghubungkan Pulau Salibabu-Pulau Karakelang di Kabupaten Kepulauan Talaud. Proyek ini sudah masuk rencana kerja di Kementerian Bappenas. Tahun 2021 dilaksanakan.
Data Diri
Nama lengkap: Olly Dondokambey, S.E
Lahir: Manado, Sulawesi Utara, 18 November 1961
Jabatan: Gubernur Sulawesi Utara (Februari 2016-sekarang) .
Istri: Rita Tumuntuan
Anak: Rio Alexander Jeremia Dondokambey dan Samuel Ray Christopher Dondokambey
Zodiac: Scorpion
Pendidikan
SMA Negeri Manado, Manado (1982)
Akademi Akuntansi Jayabaya (1982–1984)
D3, Akademi Akuntansi Manado, Manado (1984–1987)
S1, Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tri Dharma Widya, Jakarta (1995–1997)[1]
Riwayat Pekerjaan
Direktur Pusat Koperasi Mega Gotong Royong 2001–sekarang
Direktur PT. Bintang Rezeki Abadi Makmur
Manajer PT. Pembangunan Perumahan
Manajer WIKA – PP JO Taman Rasuna Apartemen, Jakarta 1994-1995
Riwayat Jabatan
Ketua Komisi XI DPR-RI (2004–2014)
Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI (2009–2014)
Anggota DPR-RI (2014–2015)
Gubernur Sulawesi Utara (2016–sekarang). (*)