Pencuri Ditembak Mati
Polisi Tembak Mati DPO Curanmor di Jeneponto, Kasat Reskrim: Jarak Petugas & Korban Hanya Satu Meter
Tim Resmob Polres Jeneponto menembak mati terduga pelaku pencurian di Jeneponto, Sabtu (5/2/2021).
Penulis: Muh Rakib | Editor: Sudirman
TRIBUNJENEPONTO.COM - Tim Resmob Polres Jeneponto menembak mati terduga pelaku pencurian di Jeneponto, Sabtu (5/2/2021).
Ia ditembak pada bagian dada saat mencoba melawan saat akan ditangkap.
"Ada sebilah parang yang digunakan pelaku curanmor saat mengancam petugas," ujar Kasat Reskrim Polres Jeneponto, AKP Hambali saat menggelar jumpa pers, Minggu (6/2/2021).
Baca juga: 7 Fakta Pencuri yang Tewas Ditembak Mati di Jeneponto, DPO Polres Maros & Sering Dinasehati Keluarga
Baca juga: Pencuri yang Ditembak Mati Polres Jeneponto Rupanya Tahanan Polres Maros yang Melarikan Diri
Parang yang diamankan merupakan barang bukti kuat jika pelaku mengancam aparat saat akan ditangkap.
"Yang bersangkutan sempat diberi kesempatan membuang parangnya, namun tetap tidak mau dan menyerang petugas," ujarnya.
Saat kejadian, jarak antara petugas dan korban tergolong sangat dekat.
Sehingga petugas melakukan tindakan tegas kepada terduga pelaku DPO curanmor.
"Penyerangan terhadap petugas dengan jarak 1 meter, sehingga dilakukan tindakan tegas," ujarnya.
Apalagi korban sudah diberikan tembakan peringatan sebanyak tiga kali, namun juga tidak diindahkan.
Keluarga: Kami Sering Peringati Tapi Tidak Mendengar
Keluarga pelaku curanmor yang menjadi korban penembakan Tim Resmob Polres Jeneponto angkat bicara.
Nia keluarga korban, mengaku bahwa Jusman (korban) penembakan merupakan DPO Polres Jeneponto.
Bukan hanya DPO Polres Jeneponto, tetapi juga DPO Polres Bulukumba, Maros dan Polsek Bonto Bahari.
"Pernah juga ditangkap dibawa di Polres Maros," ujarnya saat ditemui di RSUD Latopas Jeneponto, Sabtu (5/2/2022) malam.
Selain pernah menjalani masa tahanan di Polres Maros.
Ternyata, DPO yang ditembak mati pernah juga ditahan di Polsek Bonto Bahari.
Pada saat ditahan, ia sempat melarikan diri dengan cara memanjat pagar tanahan.
"Seringmi ditangkap, di Bulukumba pernah, Bantaeng pernah Polsek Bonto Bahari dia roboh ini baru lari," ungkapnya
Lanjutnya, sebelum Jusman menjadi korban penembakan, keluarganya sering menasehati dan mengarahkannya agar tidak melakukan kriminal.
Tetapi, Jusman tidak pernah mau menerima nasehat keluarganya.
Sehingga hidupnya berakhir tragis seperti ini.
"Sering kali diperingati tapi tidak mendengar," beber Nia.
Saat ini korban penembakan oleh Tim Resmob Polres Jeneponto sudah diambil keluarganya.
Dan dibawa ke kediaman korban untuk segera dimakamkan
Laporan Kontributor Tribun Jeneponto/Rakib