Opini Tribun Timur
Literasi dan Generasi Milenial
Berbicara mengenai literasi dimasyarakat Indonesia rasanya masih terdengar asing, apalagi literasi hanya disandingkan dengan sekadar membaca buku.
Oleh: Muhammad Tariq
Pegiat Literasi dan Pemerhati Sosial
Berbicara mengenai literasi dimasyarakat Indonesia rasanya masih terdengar asing, apalagi literasi hanya disandingkan dengan sekadar membaca buku.
Hal tersebut akan terlihat lebih asing lagi oleh sebagian besar masyarakat jika tidak update diera modernisasi seperti sekarang di tengah generasi milenial.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan literasi?
Dalam perkembangannya literasi selalu berevolusi sesuai dengan tantangan zaman.
Pada masa jauh sebelum era milenial, arti kata literasi adalah "melek huruf" atau dapat membaca berita dan menulis, sedangkan sekarang arti kata literasi adalah kemampuan untuk memahami, melibatkan, menggunakan, menganalisis dan mengubah atau memodifikasi teks.
Sekarang literasi memiliki banyak variasi seperti, literasi media, literasi digital, literasi al-Quran, litersi sains, literasi pendidikan, dan lain sebagainya.
Keseluruhan dari kata literasi tersebut adalah merujuk kepada kompotensi atau kemampuan yang lebih dari sekadar kemampuan membaca dan menulis.
Pada era digital dan milenial seperti sekarang ini, banyak sekali anak muda yang mudah mengakses segala informasi hanya dengan mengandalkan internet saja.
Namun era yang sangat canggih ini bisa kita manfaatkan tidak hanya untuk menerima informasi, tetapi sebagai generasi milenial yang baik kita harus bisa membuat karya yang mendidik maupun menghibur.
Dengan catatan kita tidak boleh membuat karya dengan menjatuhkan atau menghina seseorang, suatu organisasi, dan agama tertentu.
Sehingga kita bisa menjadikan gerakan literasi sebagai budaya anak muda melenial di Indonesia.
Literasi Digital Pada Generasi Milenial
Untuk membentuk literasi menjadi minat pada generasi milenial, tentu harus memahami terlebih dahulu lingkungannya dalam bentuk sumber daya manusia maupun geografis.