Tahun Baru Imlek
Toko Pernak Pernik di Makassar Mulai Ramai Jelang Imlek, Pohon Mehwa Dibanderol Rp 15 Juta
Jelang perayaan Imlek 2753 Kongzili, sejumlah pernak-pernik khas perayaan pun mulai diburuh warga Pecinan.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jelang perayaan Imlek 2753 Kongzili, sejumlah pernak-pernik khas perayaan pun mulai diburuh warga Pecinan.
Seperti terpantau di dua toko suvenir atau pernak-pernik berbeda di Jl Sulawesi, Kecamatan Wajo, Makassar, Kamis (27/1/2022) sore.
Warga terlihat mulai ramai menyambangi toko Hap Long dan toko Kwang Min untuk berburu pernak-pernik Imlek.
Mulai dari lampion, amplop angpao, lilin, dupa, patung dan ragam pernak-pernik lainnya.
Satu pernak-pernik yang cukup menyita perhatian pengunjung yaitu pohon hias Mehwa.
Pohon dengan gemerlap lampu hias dan warna dedaunan PING itu terlihat begitu berbeda dengan pernak-pernik lainnya.
Selain difungsikan untuk memeriahkan Imlek atau mempercantik ruangan, pohon itu rupanya juga dapat digunakan tempat menggantung angpao.
Tidak tanggung-tanggung, harga jual dari pohon hias itu rupanya mencapai jutaan rupiah.
"Kalau yang besar itu, Rp 15 juta, yang kecilnya Rp 1,2 juta," kata pemilik toko Hap Long, A Heng (60) saat ditemui.
Baca juga: Meriahkan Tahun Baru Imlek, Nginap di Dalton Makassar Hanya Rp 449 Ribu, F&B Mulai Rp 110 Per Pax
Baca juga: Hotel Santika Hadirkan Paket Kamar Rp 450 Ribu Per Malam di Momen Imlek
Untuk perayaan Imlek tahun ini, kata A Heng, pengunjung lebih ramai jika dibanding tahun sebelumnya.
"Lebih ramai tahun ini kalau dibanding tahun lalu, mungkin karena corona sudah sedikit berkurang," ujarnya.
Di tahun baru Imlek bertema Macan Air ini, A Heng berharap agar Corona segera lenyap.
"Semoga Corona lenyap, dan ekonomi pulih kembali. Ini sudah mulai ramai," harapnya.
Harapan yang sama diucapkan, pemilik toko Kwang Min, ko Ramli (65).
Meski tokonya dianggap belum terlalu ramai pengunjung, ia berharap agar pandemi Covid-19 segera berlalu.
"Semoga Corona segera sirna dari bumi ini, agar ekonomi cepat kembali pulih. Juga agar bagaimana bumi ini tentram tidak ada bencana," tuturnya. (*)