Polri
Kisah Jenderal Sutarman Dihibur Ayah Pasca 'Dipecat' Jadi Kapolri dan Tolak Tawaran Presiden Jokowi
Kepala Polri Jenderal Sutarman menolak dua jabatan penting dari presiden Joko Widodo saat baru-baru menang Pilpres 2014 lalu.
1. Berjualan Bambu Keliling
Setelah menamatkan sekolahnya di jenjang STM, Sutarman sempat mendaftarkan diri ke AKABRI namun tidak lolos karena usianya belum mencukupi.
Tak larut dalam kesedihan, Sutarman yang cekatan kemudian memilih profesi sebagai kuli bangunan. Tak hanya itu, sulung dari lima bersaudara itu juga kembali berjualan bambu keliling.
Baca juga: Mengenal Jenderal Maruli Simanjuntak Calon Kuat Pangkostrad, Orang Dekat Jokowi yang Disenangi Warga
Sejak kegagalan pertamanya masuk Akabri, Sutarman tak lagi berpikir untuk kembali mendaftar.
2. Karier di kepolisian
Saat menginjak 25 tahun, Sutarman menjadi Kepala Staf Lalu Lintas Kepolisian Restor Bandung.
Setelah itu Sutarman diangkat menjadi Kepala Kepolisian Sektor Dayeuh, Bandung.
Pada 2000, Sutarman menjabat sebagai Ajudan Presiden Abdurrahman Wahid.
Karier Sutarman di kepolisian semakin melejit.
Dalam waktu lima tahun, Sutarman menjabat sebagai Kapolda Kepulauan Riau, Kapolda Jawa Barat, hingga Koplda Metro Jaya.
Setelah menjadi Kapolda Metro Jaya, Sutarman ditarik ke Mabes Polri dan dilantik menjadi Kabareskrim.
Saat masih menjabat sebagai Kabareskrim, pernah terjadi insiden polisi mengepung Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) saat terjadi kasus petinggi Mabes Polri yang ditangani KPK.
Baca juga: Pangkat Jenderal dan Komisaris, Jangan Kira Gaji Kapolda, Kapolres, Kapolsek Puluhan Juta, Coba Cek
Sutarman diangkat sebagai Kapolri pada 2013 menggantikan Jenderal Timur Pradopo.
Komisaris Jenderal Sutarman resmi menggantikan Jenderal (Pol) Timur Pradopo setelah dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, pada 25 Oktober 2013.
Sutarman merupakan calon tunggal yang diusulkan Presiden kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).