Polri
Kisah Jenderal Sutarman Dihibur Ayah Pasca 'Dipecat' Jadi Kapolri dan Tolak Tawaran Presiden Jokowi
Kepala Polri Jenderal Sutarman menolak dua jabatan penting dari presiden Joko Widodo saat baru-baru menang Pilpres 2014 lalu.
TRIBUN-TIMUR.COM- Masih ingat Kepala Polri Jenderal Sutarman?
Ia diberhentikan presiden Joko Widodo pada tahun 2015.
Sehabis ‘dipecat’, Presiden Jokowi menawarinya untuk dua jabatan penting di pemerintahan namun langsung ditolak.
Cerita Pemberhentian
Diketahui, Mantan Kapolri Jenderal Sutarman telah resmi menyerahkan tampuk kepemimpinan Polri kepada Komjen Badrodin Haiti, Rabu (21/1/2015) silam.
Sang ayah, Pawiro Miharjo pun mengunjungi Sutarman tepat setelah sang anak diberhentikan secara hormat oleh Presiden Jokowi.
Ungkapan hati Sutarman pun terlontar dalam sebuah dialog di meja makan.
Baca juga: Di Hadapan Ribuan Polisi Papua, Jenderal Kopassus Ingatkan Agar Jangan Sekali-kali Khianati Pimpinan
Pawiro, ayah Sutarman, bercerita, saat itu ia berkunjung ke Jakarta untuk menemui sang anak.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Jenderal Polisi Sutarman Pernah Curhat kepada Ayahnya Setelah Diberhentikan Jokowi'.
Ia mengemukakan, tujuannya ke Ibu Kota merupakan bentuk sokongan moral kepada anaknya selepas diberhentikan dari jabatannya sebagai Kapolri.
"Kinten-kinten setengah wulan kepungkur, kula dhateng Jakarta. Ten mrika, kula ngleremaken anak kula
(Sekitar setengah bulan yang lalu, saya ke Jakarta. Tujuannya ialah untuk menentramkan hati dan mendukung anak saya)," ungkapnya.
Hanya sebentar saja Pawiro tinggal di kediaman sang Jenderal. Pertemuannya dengan Sutarman pun berlangsung singkat.
"Kula ten Jakarta namung sekedhap, niku mawon mboten kepanggih anak kula dangu. Sonten kula nyipeng, enjinge nembe kepanggih piyambake, niku nggih namung ngomong-ngomong sekedhik.
Baca juga: Golkar Skenariokan Airlangga Hartanto-Jenderal Andika Perkasa Jelang Pilpres 2024
(Di Jakarta hanya sebentar saja. Itu saja tidak bertemu dengan saya lama, hanya sebentar. Sore hari, saya sampai dan menginap. Baru keesokan harinya, saya bertemu dia dalam sebuah sarapan)," kenangnya.