TNI
Golkar Skenariokan Airlangga Hartanto-Jenderal Andika Perkasa Jelang Pilpres 2024
Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa kini dikaitkan dengan ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto jelang Pilpres 2024.
TRIBUN-TIMUR.COM- Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa menjadi perhatian saat ini.
Bukan cuman soal kerja-kerjanya sebagai pemimpin tinggi Tentara Nasional Indonesia.
Tapi, alumnus National War College, National Defense University, Washington D.C., Amerika Serikat ini dikaitkan dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar membuka kemungkinan duet Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dengan Panglima TNI saat ini Andika Perkasa di Pilpres 2024.
Ketua DPP Golkar Dave Laksono menilai, duet ini merupakan representasi dari kalangan ekonomi dan pertahanan.
Ia menyampaikan, Airlangga Hartanto-Jenderal Andika Perkasa adalah refresentasi dari kalangan ekonomi dan pertahanan.
Baca juga: Ras Md Sebut Cuma Partai Golkar, Nasdem, dan Gerindra yang Akan Bersaing di Papan Atas Pemilu 2024
Jenderal Andika selama ini dianggap sejauh ini cukup sigap menyikapi berbagai isu.
“Komunikasi antara Andika dengan partai politik juga berjalan baik,” katanya dikutip dari Youtube Kompas.com, Rabu (12/1/2022).
Sebelumnya, pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengatakan ada dua hal yang harus Andika penuhi bila ingin dilirik partai politik dalam pilpres mendatang.
Pertama, Andika harus menonjol selama menjadi Panglima TNI.
"Kinerjanya selain dapat meningkarkan profesionalisme pasukannya, juga dapat mendekatkan TNI dengan rakyat. TNI adalah kita diimplementasikan dengan keberpihakan TNI kepada rakyat," kata Jamiluddin, Selasa (9/11/2021) seperti dikutip dari Kompas.TV.
Kalau itu dilakukan Andika, kecintaan rakyat kepadanya akan semakin dalam.
Baca juga: Sikap Pimpinan Kelurahan Partai Golkar di Parepare soal Ketua Terpilih
Hal itu dapat mendongkrak popularitas dan elektabilitasnya sebagai modal untuk dilirik partai politik menjadi capres.
Kedua, Andika mampu menciptakan tentara yang humanis tapi tegas dalam bertindak, sehingga rakyat merasa lebih nyaman. Rakyat merasakan terlindungi atas kehadiran tentara.
"TNI seperti itu dengan sendirinya dapat menyatukan tentara dengan rakyat. Sekat-sekat curiga terhadap tentara dapat diminimalkan," tambahnya.