Diskusi Forum Dosen 2022
Di Hadapan Danny Pomanto, Prof Marzuki DEA Sebut di Makassar Banyak Pengangguran Tapi Tidak Miskin
Diskusi forum dosen dipandu oleh Dr Suryadi Culla membahas tema Problematika "Ruang Kota" Makassar: Refleksi dan Proyeksi 2022.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Saldy Irawan
Seperti program inovatif Danny Pomanto dengan program jangka pendek menengah panjang.
"Saya pikir ini perlu dukungan dari kita semua," katanya.
Ia melihat setiap pembangunan kota tumpuannya memang di ekonomi.
Hal itu dikarenakan polarisasi gerakkan ekonomi bisa menuju kepada wilayah kota maju untuk masyarakat. Persoalan sosial adalah persoalan yang harus ditanggapi.
Kalau dari kinerja ekonomi Prof Marzuki melihat Kota Makassar luar biasa, dari banyak indikator.
Misalnya 4 sektor paling besar pendapatan, tenaga kerja, aspek stabilitas mata uang.
Ia menyebut pendapatan misalnya, pertumbuhan ekonomi Makassar terus naik, tahun 2021 sebesar 6-5 persen. PDRB hampir Rp4.
Perdagangan perkaitan ada hubungan infrastruktur dengan ekonomi, yaitu bagaimana mendorong ekonomi Makassar, perdagangan, dan konstruksi.
Jasa pendidikan bisa jadi dasar pertimbangan bangun kebijakan infrastruktur.
Sisi generasio Makassar memang membaik 3,9 persen.
Sementara pengeluaran belanja masyarakat rata-rata Rp1,5 juta, hal ini dinilai luar biasa. Pendapatan perkapita Rp115 juta perkapita.
Hanya memang ada masalah pengangguran di atas dua digit, yaitu 14 dan 15 persen.
"Tapi uniknya adalah tingkat kemiskinan terendah di Sulsel 4,54 persen. Ini sedikit agak lucu dari secara teori, karena teori katakan kalau banyak menganggur ya banyak orang miskin, tapi makassar ini banyak menganggur tapi tidak miskin," katanya. (*)