Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Diskusi Forum Dosen 2022

Danny Pomanto Bongkar Konsep Kota Dunia Makassar di Hadapan Forum Dosen

Liveable city kata Danny adalah jika seorang warga berjalan kaki tidak lebih dari radius 2 km, mereka bisa mendapatkan semua kebutuhannya.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
tribun-timur/siti aminah
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dalam acara Bincang Forum Dosen Tribun.   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menjelaskan filosopi kita dunia di depan para akademisi hebat Kota Makassar.

Danny menyampaikan, filosopi kota dunia yang diambil adalah liveable city.

Liveable city kata Danny adalah jika seorang warga berjalan kaki tidak lebih dari radius 2 km, mereka bisa mendapatkan semua kebutuhannya.

"Saya kebetulan belajar langsung ke orang yang mendesain Singapore, dan Singapore adalah kota nomor satu di dunia, kalah Jepang, Australia, Swedia, dan lain-lain. Dia memberi saya banyak ilmu soal itu," jelasnya.

Hal ini diucapkan Danny sejalan dengan visi misi Pemkot Makassar untuk merestorasi ruang kota yang inklusif menuju kota nyaman kelas dunia yang sombere dan smart city.

"Dengan sasaran terwujudnya Makassar sebagai liveable city berbasis lorong," paparnya.

Lanjut Danny liveable city berbasis lorong dan komunitas lorong wisata merupakan jalan-jalan kecil yang akan membantuk labirin.

Konsep tersebut akan menjadi lokus tarikan perjalanan warga kota untuk tujuan berwisata.

Secara langsung lewat program ini masyarakat akan mendapatkan pengetahuan budaya dan religi dan bisa bertani dalam kota.

Karena itu, peran komunitas warga lorong sangat dibutuhkan untuk menyukseskan program ini.

"Ini diharapkan menjadi potensi destinasi wisata baru di Makassar," jelasnya.

Lanjut Danny, Pemkot Makassar juga akan membuat program bernama Marvec atau Makassar Economic Virtual Center. 

Merupakan program pembinaan dan pengembangan UMKM.

Dimana Makassar punya peluang sekira 15 ribu UMKM, sementara di satu sisi, UMKM di Makassar tidak terorganisir dengan baik. 

"Kita belajar dari pandemi, kita buat sistem baru, kalau sombere and smart city tujuh tahun lalu kita buat sistem tercanggih, kebetulan yang kami buat tidak ada mereknya kami tidak dijajah oleh merek kami buat sendiri dan itu sudah membawa kami berjalan ke seluruh dunia," paparnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved