Sudah 8 Bulan Kejari Sinjai Selidiki Rusun ASN dan Dana Hibah PDAM, Hasilnya?

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA - Kejaksaan Negeri (Kejari) Sinjai, Sulawesi Selatan masih menyelidiki kasus dugaan korupsi.

Kasus korupsi yang diselidiki itu adalah Rumah Susun (Rusun) Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jl Stadion Mini dan dana hibah PDAM.

Kasus ini mulai diselidiki pertengahan tahun Mei 2020 lalu.

Kini kasus ini sudah memasuki pemeriksaan bangunan.

Baca juga: Dua Perwira Polres Sinjai yang Dimutasi, Siapa Saja?

Baca juga: Warga yang Belum Divaksin Dilarang Memilih pada Pilkades Serentak 2022, Begini Pembelaan PMD Sinjai

"Sementara kita tunggu hasil pemeriksaan bangunan Rusun," kata Kepala Kejari Sinjai, Ajie Prasetya, Jumat (7/1/2021).

Sedangkan perkara PDAM masih menunggu hasil perhitungan kerugian negaranya.

Diketahui bahwa pembangunan Rusun tahun anggaran 2018 yang bersumber dana dari APBN dikelola PUPR Pusat.

Khusus untuk Kabupaten Sinjai anggarannya sebesar Rp 13,8 miliar lebih.

Dalam proses pembangunannya diduga terdapat penyimpangan yang terindikasi tindak pidana korupsi sehingga menyebabkan adanya kerugian negara.

Atas dugaan penyimpangan terhadap material pembangunan tersebut.

Hingga saat ini, Kejari belum mengungkap jumlah kerugian negara, nama calon tersangkanya, dan modus mereka.

Untuk sementara ini sudah ada saksi yang telah diperiksa sebanyak 15 orang termasuk pegawai di Kementerian PUPR di Jakarta dan rekanan.

Selain proyek Rusun ASN Sinjai, ditemukan pula dugaan penyimpangan proyek PDAM Sinjai.

Dana hibah PDAM Tirta Sinjai Bersatu Kabupaten Sinjai tahun anggaran 2017-2019.

Total dana hibah itu untuk anggaran tiga tahun kurang lebih Rp 8 miliar.