Siapa Saefudin Juhri? Ingin Tendang Kolonel Priyanto Pembunuh Handi dan Salsabila, Bukan Keluarga
Kasus tabrak korban tersebut melibatkan tiga anggota TNI AD yakni Kolonel Infanteri Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu A Sholeh.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus pembunuhan Handi (17) dan Salsabila (14) di Nagreg, Kabupaten Bandung, hingga kini masih terus bergulir.
Kasus tabrak korban tersebut melibatkan tiga anggota TNI AD yakni Kolonel Infanteri Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu A Sholeh.
Terungkap fakta baru yang disampaikan oleh Saefudin Juhri (52) saksi mata di lokasi kejadian.
Deretan fakta terungkap saat polisi melakukan rekonstruksi kejadian kejadian, pada Senin (3/1/2022).
Saefudin Juhri mengaku kesal, ingin menendang pelaku, saat kembali bertemu dengan tersangka tabrak lari sadis di Nagreg ketika rekonstruksi.
Saefudin merupakan saksi kecelakaan di Nagreg, yang membantu mengevakuasi korban, hingga akhirnya korban dibawa tiga pelaku.
Baca juga: Kolonel Priyanto Pembuang Handi dan Salsabila Ditahan di Penjara Canggih, Lihat Kondisi Penjara
Baca juga: Usaha Kolonel Priyanto Bohongi Jenderal Andika soal Handi dan Salsabila Gagal, Justru Kena Getahnya
Menurut Saefudin, saat itu pelaku yang merupakan oknum TNI mengaku akan membawa korban ke rumah sakit, bahkan sempat menanyakan ambulan kepadanya.
"Pas diambil, dia bilang mau ke rumah sakit. Tolong lah bantuin, mau diambil ke rumah sakit aja," ujar Saefudin, saat ditemui setelah rekontruksi, tak jauh dengan tempat kejadian di Desa Ciaro, Kecamatan Nareg, Kabupaten Bandung, Senin (3/1/2022).

Namun nyatanya korban, Salsabila (14) dan Handi (17), tak dibawa ke rumah sakit. Keduanya di temukan di aliran Sungai Serayu, Jawa Tengah di tempat yang berbeda.
Korban Salsabila ditemukan di Cilacap dan Handi ditemukan di Banyumas, keduanya ditemukan sudah tak bernyawa.
Saefudin mengaku, tentu ia sangat ingat kepada wajah para pelaku.
"Inget pisan, soalna saat kejadian bareng ngangkat korban (sangat ingat karena saat kejadian mengangkat korban bersama), kejadiannya cukup lama, dan ternyata seperti itu kejadiannya," kata Saefudin.
Bukannya dibawa ke rumah sakit, tapi korban malah dibuang pelaku ke Sungai Serayu.
Baca juga: Cerita Anak Buah Kolonel Priyanto yang Buang Sejoli Korban Kecelakaan di Sungai
Baca juga: Terungkap Sosok Sebenarnya Kolonel Priyanto, Tega Buang Handi dan Salsabila Padahal Masih Hidup
"Pas liat lagi tersangka, ya kesal saja, gereget ingin nendang. Tapi, gak bisa karena dilarang kan sama petugas," katanya.
Selain itu, kata Saefudin, kegiatannya juga menjadi terganggu karena harus bulak balik memberikan keterangan kepada yang berwenang.