Tribun Luwu
Imam Masjid Dianiaya hingga Tewas di Luwu, Anak Korban: Tolong, Jangan Sebar Rekaman CCTV!
Anak dari korban penganiayaan hingga tewas di Luwu, Sulfiani meminta video rekaman CCTV pembunuhan ayahnya tidak disebar.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNLUWU.COM, BELOPA - Anak dari korban penganiayaan hingga tewas di Luwu, Sulfiani meminta video rekaman CCTV pembunuhan ayahnya tidak disebar.
Selain itu, ia juga meminta video yang terlanjur diposting di media sosial dihapus.
Diketahui, Yusuf Katubi, imam Masjid Nurul Ikhwan, Kelurahan Senga, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan meninggal karena dianiaya ketika akan salat subuh, Jumat (31/1/2022) lalu.
"Sebelumnya kami minta maaf, kami minta tolong untuk semuanya kalau bisa video rekaman CCTV tersebut jangan disebar," kata Sulfiani, Senin (3/1/2022).
Sulfiani dan keluarga merasa sakit hati setiap melihat video yang kini tersebar di media sosial.
"Kami jadi terganggu kalau melihatnya," katanya.
Menurut Sulfiani, sebelum kejadian tidak ada tanda-tanda atau gelagat berbeda dari ayahnya.
"Tidak adaji tanda-tanda sebelumnya," ujarnya.
Namun minggu lalu, sang ayah mengungkapkan rasa sayang kepada anak-anaknya.
"Waktu minggu lalu natanyaka, kusayang semua itu anakku," bebernya.
Sementara malam sebelum kejadian, pintu kamar Sulfiani sempat dibuka ayahya.
"Dia bertanya kepada saya maumiko tidur. Itu terkahir kali saya berkomunikasi," tuturnya.
Yusuf Katubi meninggal dunia di usia 70 tahun.
Meninggalkan seorang istri, empat orang anak, dan tujuh cucu.
Polisi sendiri belum sepenuhnya percaya terhadap pengakuan pelaku embunuhan Imam Masjid Nurul Ikhwan, Yusuf Katubi.