Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unhas

Mahasiswa Teknik Unhas Buat Rompi Anti Peluru, Nyaman dan Mudah Bergerak Ketika Digunakan

Beragam inovasi terus diperlihatkan oleh mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas).

Penulis: Rudi Salam | Editor: Sudirman
Humas Unhas
Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu saat mengunjungi pengembangan rompo anti peluru di Kampus Unhas Gowa, Kamis (30/12/2021) lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Beragam inovasi terus diperlihatkan oleh mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas).

Terbaru adalah inovasi yang mahasiswa Fakultas Teknik, Unhas, Rudi.

Ia membuat bahan rompi anti peluru yang kini telah memasuki tahap pengembangan. 

Sebelumnya, telah dilakukan penelitian awal dengan mengembangkan material Carbon Fiber Reinforced Polimer (CFRP) untuk panel bahan rompi anti peluru soft body armour. 

Pada tahap awal ini, uji coba yang dilakukan oleh Divisi III Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) menunjukkan hasil yang memuaskan.

Rencana pengembangan tersebut dipaparkan Rudi bersama Tim Peneliti dihadapan Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu di Kampus Unhas Gowa, Kamis (30/12/2021) lalu.

Rudi menjelaskan bahwa fungsi rompi anti peluru yang digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan mematikan.

Di mana saat ini lebih banyak menggunakan  material yang dikembangkan dengan bahan logam, serat kevlar, dan serat aramid. 

Rompi anti peluru, dapat dibedakan menjadi dua tipe.

“Yaitu soft body armour (Kaliber 9 mm) dan hard body armour (diatas Kaliber 9 mm),” katanya via rilis, Minggu (2/1/2022).

Pada penelitian awal, Rudi mengembangkan dua material dengan menguji simulasi metode elemen atau uji simulasi numerik yang dilakukan dengan menggunakan peluru kaliber 9 mm pada kecepatan 343 meter/detik. 

Juga dilakukan uji balistik di Markas Divisi III Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dengan menggunakan pistol tipe G2 buatan Pindad.

Dosen Pembimbing Penelitian, Dr Muhammad Syahid menjelaskan, rompi anti peluru saat ini banyak digunakan memiliki lapisan dengan beban yang cukup berat.

Sehingga para prajurit susah untuk bergerak dalam aksi militer.  

Sementara rompi anti peluru yang diciptakan mahasiswa Fakultas Teknik Unhas dilakukan untuk mendapatkan material ringan yang kuat.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved