6 Fakta Jembatan Milik Haji Endang, Beromzet Rp20 Juta per Hari hingga Rela Diambil Alih Pemerintah
Jembatan perahu ponton di Karawang, Jawa Barat mampu menghasilkan omzet Rp 20 juta per hari.
TRIBUN-TIMUR.COM - Jembatan perahu ponton di Karawang, Jawa Barat mampu menghasilkan omzet Rp 20 juta per hari.
Pemilik jembatan tersebut adalah Muhammad Endang Juanedi (62).
Membelah Sungai Citarum, jembatan ini menghubungkan Desa Anggadita, Kecamatan Klari dengan Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel.
Jembatan penyeberangan ini membuat warga menjadi terbantu lantaran bisa menghemat waktu tempuh.
Bagi warga yang melintas, dipatok tarif Rp 2.000.
Dan berikut 6 fakta jembatan milik Haji Endang:
1. Disusun dari 11 perahu
Jembatan penyeberangan itu terdiri dari rangkaian perahu ponton yang terbuat dari besi.
Ada 11 perahu yang dirangkai dengan jarak sekitar 1,5 meter. Di bagian atas perahu ponton diberi alas, sehingga pengendara seperti melewati jalan biasa.
Masing-masing perahu diberi tali pengaman yang digantung.
Juga ada ban pelampung di setiap sisi sebagai antisipasi. Jika air naik, maka jembatan ditambah satu rangkaian yang terdiri dari dua perahu.
Haji Endang bercerita awalnya jembatan itu hanyalah perahu eretan biasa. Namun belajar dari pengalaman dan menerima masukan, jembatan tersebut menjadi seperti sekarang.
2. Dibangun sejak tahun 2010
Pembuatan jembatan ini bermula pada 2010 lalu. Saat itu, seorang tokoh Dusun Rumambe menyampaikan permintaan kepada Haji Endang.
"Karena jalan buntu, agar kampungnya enggak terisolasi maka perlu dibangun penyeberangan. Dulu ini tempat menyeberang kerbau," ujar dia.