Opini Tribun Timur
Gagal untuk Menjemput Kesuksesan
Seiring dengan itu sebagai salah satu penanda batas sebuah program tahunan bagi semua lini dan sektor yang bergerak dibawah kalender Nasional

Kita tidak boleh naif, detak waktu tetap terus melaju, jarum tak akan berhenti sejenak untuk memberi kita waktu meratapi diri.
Dunia tak akan jeda sejenak untuk memberi kita ruang menyembuhkan luka dan sakit atas apapun yang patahkan semangat kita.
Orang orang disekeliling kita hanya akan menoleh, mengucap simpati baik itu tulus maupun modus lalu kembali berlomba dengan targetnya masing masing.
Selanjutnya, bagaimana kita harus bersikap?
Sebagai manusia yang diberi akal dan budi, ada beberapa hal yang bisa direnungi, dicerna lalu ditarik pelan-pelan hikmah dibalik semua kejadian atas kegagalan itu.
Beberapa langkah langkah yang yang harus ditempuh untuk kembali bangkit dan berjalan antara lain :
Pertama adalah menerima kegagalan itu sendiri. Mengapa ini perlu? Karena untuk mampu maju dan melangkah, kita harus mampu menerima segala keadaan kita yang sekarang.
Sadar sesadar sadarnya bahwa saat ini gagal, dan menerima bahwa itu adalah salah satu bagian dari proses menuju sebuah keberhasilan.
Tanpa perlu mencari kambing hitam, pembenaran serta berspekulasi tentang kegagalan tersebut. Semua itu justru akan memperlambat progress untuk kembali bangkit.
Cukup terima bahwa kita gagal. Dan saat kita mampu menerima kegagalan itu, maka tanpa sadar, kita sudah maju satu langkah dari kegagalan tersebut.
Kedua adalah Intropeksi diri. Langkah berikut untuk menjadi lebih baik adalah menerima ketidak sempurnaan diri dan mengakui kesalahan.
Jika kita sadar bahwa kita telah salah langkah maka akan sangat mudah untuk mencari kelemahan kelemahan, kekurangan kekurangan serta langkah langkah yang kurang tepat.
Dengan begitu, kita akan mampu mendeteksi dini planning selanjutnya agar tidak berulang pada kegagalan yang sama.
Introspeksi diri ini perlu kita lakukan dibantu oleh orang orang yang berada di lingkaran kita.
Pada dasarnya ada hal hal yang kita anggap telah baik dan benar namun ternyata dimata orang lain itu sebaliknya.