Tribun Enrekang
Ini Kronologi Pengeroyokan Terhadap Wasit saat Pimpin Laga Liga 3 Sulsel 2021
Hal itu lantaran terjadi kericuhan yang menyebabkan wasit yang memimpin jalannya laga harus dilarikan ke RSUD Massenrempulu.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Laga antara Gasma Enrekang vs PS Nene Mallomo Sidrap pada putaran 6 besar Liga 3 Sulsel 2021, Jumat (24/12/2021) harus terhenti di menit akhir babak pertama.
Hal itu lantaran terjadi kericuhan yang menyebabkan wasit yang memimpin jalannya laga harus dilarikan ke RSUD Massenrempulu.
Wasit yang memimpin jalannya laga sendiri yakni Romy Dg Rewa asal Kabupaten Gowa dibantu asisten wasit 1, Maskur dan Asisten Wasit Dua, Joko Suprianto.
Kronologis terjadinya kericuhan yang berujung pengeroyokan terhadap wasit itu bermula saat terjadi saat pertandingan baru berjalan sekitar 25 menit.
Saat itu terjadi pelanggaran bagi Gasma Enrekang yang mendapat protes keras dari pelatih PS Nene Mallomo.
Protes keras itupun membuat wasit mengganjar pelatih PS Nene Mallomo dengan hadiah kartu merah.
Tak terima dengan hal itu, sejumlah pemain dan official PS Nene Mallomo beserta pelatih menyerang wasit secara beramai-ramai.
Namun, beruntung para panitia dan pihak keamanan dengan cepat melerai kejadian itu sehingga dapat dinetralisir.
Setelah terhenti sekitar 10 menit, pertandingan kembali dilanjutkan dengan berjalan normal.
Namun, saat memasuki menit injury time babak pertama terjadi pelanggaran yang berbuah tendangan bebas bagi PS Nene Mallomo tepat sekitar satu meter dari kotak penalti Gasma Enrekang.
Wasit Romy pun telah mengatur jarak pagar betis pemain Gasma Enrekang, tapi para pemain PS Nene Mallomo memprotes hal itu.
Mereka menilai jarak pagar betis dengan titik tendangan bebas terlalu dekat. Protes berlanjut dengan mendorong dan mengerumuni wasit.
Hingga akhirnya wasit menghasiahkan kartu kuning bagi salah satu pemain PS Nene Mallomo.
Tapi keputusan itu justru menyulut emosi para pemain PS Nene Mallomo hingga menyerang dan memukul wasit secara beramai-ramai.
Bahkan, meski sang wasit sudah tersungkur di tanah masih juga diserang oleh para pemain PS Nene Mallomo.