Kepala LLDikti IX Prof Jasruddin Terang-terangan Minta Lulusan Kampus Tak Jadi Pegawai Honorer
Prof Jasruddin mengatakan menjadi pegawai honorer masa depannya sungguh sulit sebab tak memiliki kepastian secara pendapatan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menjadi pegawai honorer atau tenaga kontrak menjadi pekerjaan yang kini digeluti.
Utamanya menjadi pegawai honorer atau tenaga kontrak di instansi Pemerintahan.
Ini dikarenakan aturan yang berlaku di Indonesia memberikan peluang setiap instansi, baik di pusat hingga daerah merekrut pegawai honorer atau tenaga kontrak.
Padahal bagi mereka yang ingin berkarier di pemerintahan bisa mendaftar atau mengikuti seleksi menjadi seorang ASN atau PNS.
Hanya saja pilihan menjadi pegawai honorer atau tenaga kontrak tidak direkomendasikan oleh Prof Jasruddin.
Prof Jasruddin merupakan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah IX Sulawesi Selatan, Tenggara, Barat, Utara dan Tengah (Sultan Batara).
Secara terang-terangan Prof Jasruddin bahkan menyarankan utamanya bagi para lulusan kampus atau Universitas untuk tidak bermimpi jadi seorang pegawai honorer.
Hal ini disampaikan Prof Jasruddin saat hadir dalam wisuda STIE Pembangunan Indonesia Makassar di Hotel Claro, Makassar, Rabu (22/12/2021).
“Menjadi tenaga honorer berarti awal penderitaan dan kesengsaraan. Karena Tuhan yang tahu kapan gaji honorernya dibayar,” ucapnya.
Adapun para alumni STIE SI Makassar yang ikut wisuda kali ini punya pengalaman teori dan keterampilan dari proses pembelajaran di kampus.
“Sehingga memiliki modal yang dapat digunakan berkompetisi pada pasar kerja,” katanya.
“Para alumni yang diwisuda harus mampu menciptakan lapangan kerja dan bukan alumni pencari kerja tapi membangun usaha yang dapat mempekerjakan orang lain,” sambungnya.
Prof Jasruddin juga meminta kepada para orang tua alumni untuk tidak melarang anak anaknya mencari peluang dan lapangan kerja di luar negeri.
Selain itu eks Direktur PPs Universitas Negeri Makassar (UNM) ini mengucapkan terima kasih kepada civitas akademik kampus STIE PI yang telah memproses dan mencetak alumni berkualitas yang menjalani prosesi wisuda.
Pada akhir sambutan Prof Jasruddin membawakan dua, lagu berjudul Mama dan Ayah.
Ketua STIE PI Makassar, Dr. Rahmawati, SE,M.Si, dalam laporan akademiknya mengatakan, alumni yang wisuda mencapai 138 dari prodi manajemen.
Dr Rahmawati berpesan kepada almamater agar senantiasa menjaga nama baik almamater.
Kepada para orang tua alumni diucapkan terima kasih atas amanah dan kepercayaan diberikan kepada kampus untuk mendidik dan memproses menyelesaiakan studi anak anaknya.
Pada acara wisuda ini dirangkaikan dengan orasi ilmiah Prof Dr Romansyah S, SE, M.Si dengan judul orasi, Pengembangan Karakter dan Semangat Kewirausahaan Menuju Kesuksesan.
Turut hadir dalam acara wisuda Pendiri Yayasan STKIP PI Makassar Ny Hj Azizah Patompo, Ketua STKIP PI, Dr Muhammad Yunus MPd. Direktur PPs-STKIP PI Makassar, Dr Muhammad Yahya M.Si.
Honorer Fiktif
Kepala BKPSDMD Makassar, Andi Siswanta Attas mengatakan, sejauh ini, sudah ada 7500 lebih honorer SK Wali Kota yang menjalani seleksi.
Masih ada sisa 600 lebih yang harus dirampungkan hari ini, Rabu (22/12/2021).
Menyusul seleksi honorer yang diSK kan oleh OPD dan camat, sekira 4 ribu lebih.
Seleksi ini dihendel langsung oleh masing-masing OPD dan akan disetor hasilnya ke BKPSDMD.
"Setelah itu, giliran honorer SK OPD dan Camat, mereka hanya wawancara saja, rerata adalah petugas drainase, penggali kubur, bukan petugas administrasi," katanya.
Kata Siswanta, honorer dengan SK Wali Kota dipastikan tidak ada yang fiktif.
Kuat dugaan itu terjadi di SKPD dan kecamatan.
"SK Wali Kota tidak ada yang fiktif, yang fiktif itu disinyalir kepala SKPD," tegasnya.
Kendati telah melangsungkan seleksi selama dua hari, hanya saja pihaknya belum menentukan standar kelulusannya.
"Itu belum, belum kita bikinkan ambang batas data," pungkasnya.
Seleksi Honorer
Soal Computer Assisted Test (CAT) Laskar Pelangi bocor. Ini beredar sehari sebelum pelaksanaan seleksi di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Hal itu disampaikan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto.
Ia mengetahui kebocoran soal tersebut dan langsung menginstruksi kepada Badan Kepegawaian dan Pengelolaan SDM (BKPSDM) Makassar untuk mengganti soalnya.
"Malam saya dapat infonya, makanya saya konfirmasi ke Siswanta (Kepala BKPSDM), benar ini soal? Dia bilang iya, saya suruh ubah soalnya," ucapnya kepada Tribun Timur, Selasa (21/12/2021).
Danny menginstruksi agar oknum yang menyebar soal tersebut ditelusuri.
Bahkan ia tak segan untuk memecat yang bersangkutan.
"Kalau dia ASN saya akan usulkan pemberhentiannya, ini semuami ini pikiran-pikiran lama yang merusak," ujarnya.
Adapun jenis soal tersebut ada empat paket, masing-masing OPD berbeda jenis soalnya.
Merupakan kolaborasi antara BKPSDM Makassar, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar.
"Mereka yang susun, jadi beda-beda soalnya, misalnya di Dinas Pendidikan beda, kesehatan beda, beda-beda semua," ucapnya.
Berdasarkan pantauan Tribun Timur, soal-soal tersebut meliputi tes kepribadian, wawasan kebangsaan, juga terkait Makassar Recover.
Seleksi ini diikuti oleh seluruh honorer Pemkot Makassar yang jumlahnya 12 ribu.
Dilaksanakan di masing-masing OPD, para honorer mengerjakan soal selama 50 menit dengan 40 jumlah soal.
Nilainya langsung muncul usai peserta menyelesaikan soalnya.
Selain tes CAT, para honorer juga menjalani seleksi wawancara.
Praktik Nepotisme
Danny juga mengakui banyak pihak yang mencoba menghubunginya ihwal seleksi Laskar Pelangi. Namun, Danny berkomitmen untuk tidak mengurusi hal tersebut.
"Banyak yang hubungi, tapi saya tidak angkat, ada yang kirim hasil tesnya juga, saya tidak mau urusi itu, pokoknya ikut tes saja, nanti hasilnya kita lihat," ucap Danny Pomanto di kediamannya, Jl Amirullah, Selasa (21/12/2021).
Danny menyerahkan semuanya ke Badan Kepegawaian dan Pengelolaan SDM Makassar sebagai penyelenggara.
"Jadi laporan yang ada, tesnya berjalan lancar. Saya juga sendiri belum pernah melihat simulasi nya tapi banyak orang yang sudah kirimkan ka nilai-nilainya," bebernya.
Danny menyampaikan, nilai para peserta tes langsung bisa terlihat usai mengisi soal yang disediakan lewat aplikasi Sistem Seleksi Berbasis Komputer BKPSDMD Makassar.
Selain CAT, ada juga tes wawancara, nilai peserta akan dikalkulasi apakah layak lolos sebagai tenaga Laskar Pelangi atau tidak.
"Takutnya kalau ini langsung dirangking sekarang, berubah lagi nanti kalau ada hasil wawancara, jadi sekali selesaipi," tuturnya.
Danny melanjutkan, nasib tenaga laskar pelangi tahun depan ditentukan dari kinerjanya. Yang berprestasi dipastikan akan lolos.
"Sehingga produktivitas laskar pelangi betul-betul harus baik, apalagi saya akan menerapkan sistem penilaian berakhlak," jelasnya.
Ia menilai, dari seleksi ini dipastikan tidak ada lagi honorer fiktif alias siluman, karena akan ketahuan berapa jumlah honorer nantinya.
"Saya kira dengan meng-update ini diharapkan mampu memberikan perubahan. Diharapkan mampu membantu kerja ASN," paparnya.(*)