Akhirnya Terungkap Penyebab Gisel Putus dari Wijin, Bukan karena Video 19 Detik

Mengakhiri kisah cinta yang sudah dijalin sejak tahun 2019 bersama Gisel, Wijin mengaku merasakan kehilangan setengah dari jiwanya. 

Sebagai orang yang pernah melalui banyak hal dan menghabiskan banyak waktu bersama, Wijin juga merasakan hal yang sama seperti orang lain pada umumnya ketika putus cinta.

"Namanya kehilangan, pasti kehilangan lah, aku ketemu tiap hari loh, kayak setengah soul-nya hilang," ucap Wijin dikutip dari channel YouTube Intens Investigasi.

"Kehilangan pastilah kehilangan banget, namanya siapa sih yang enggak pernah merasa kehilangan, apalagi udah sering bareng, tiba-tiba ini mesti sendiri," lanjutnya mengatakan.

Wijin juga sempat merasakan malas makan karena putus cinta, tapi menurutnya hidup tetap harus berjalan.

"Rasa kehilangan pasti, rasanya males makan, tapi aku selalu ketika sedih atau merasa kehilangan gitu aku berdoa aja," ujar Wijin.

Menurutnya apa yang terjadi antara dia dan Gisel saat ini sudah merupakan jalan yang ditunjukkan Tuhan untuk mereka.

"Kalau emang udah jalannya Tuhan kita mau ngomong apa," kata Wijin.

"Mau gimanapun, kalau jalannya Tuhan, Tuhan yang berkehendak, apapun itu mau arahnya kemana ikutin aja jalan Tuhan gimana," sambungnya.

Meskipun hubungannya dengan Gisel telah berakhir, di mata Wijin, Gisel adalah sosok wanita idaman.

Penyebab putus

Lalu, apa sebenarnya penyebab jalinan asmara keduanya putus?

Gisel mengungkapkan jika ternyata antara dia dan Wijin tak lagi memiliki kesamaan visi, bukan faktor lain.

Gisel mengambil pelajaran dari kegagalannya membangun rumah tangga dengan Gading Marten.

"Penyebab utamanya adalah ketidaksamaan visi saja karena aku sudah pernah gagal berumah tangga. Jadi untuk apa dipaksain?" kata Gisel sebagaimana dikutip dari video yang tayang di channel YouTube Rio Motret.

Menurut dia, dirinya lebih menggunakan logika dalam mengambil keputusan untuk putus dengan Wijin.

Kendati demikian, dia menegaskan dirinya tetap saling sayag dengan Wijin selama hubungan asmara itu berjalan.

"Kalau dibilang sayang, sayang, tapi ada logika yang juga berjalan. Bukan berarti siapa cukup baik, siapa kurang baik, tapi memang ritmenya nggak sama saja," kata Gisel.(*)