Musda Demokrat Sulsel
Irwan Hamid, Syukur Bijak Jelaskan Mengapa Pilih Aco di Musda Demokrat Sulsel, Ullah Bilang Begini
Menurutnya, dukungannya ke kandidat di musda bukan persoalan suka atau tidak suka. Pilihannya murni atas dasar pertimbangan rasional demi kepentingan
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 16 dari 24 ketua DPC Partai Demokrat se-Sulawesi Selatan menyatakan mendukung Ilham Arief Sirajuddin sebagai Ketua Demokrat Sulsel.
Musyawarah Daerah (Musda) DPD Demokrat Sulsel digelar di Four Point by Sheraton, Jl Andi Djamma, Makassar, Rabu (22/12/2021) besok.
Ada dua kandidat menyatakan sikap maju bertarung.
Mereka, Aco sapaan Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dan Ni'matullah Erbe (Ullah).
Ketua Demokrat Pinrang Andi Irwan Hamid berharap musda berakhir dengan konsensi dan rekonsiliasi antara IAS dan Ullah.
Hal itu merupakan pilihan terbaik agar Demokrat Sulsel tetap solid.
Baca juga: Musda Demokrat Sulsel Memanas? Ini Peta Dukungan Suara Ullah vs IAS
Baca juga: Berikut Ini 5 Kripto Diprediksi Menguntungkan di Tahun 2022
Adapun dukungannya ke IAS murni atas pertimbangan rasional dan ingin melihat Demokrat Sulsel berjaya.

"Dukungan ini murni atas pertimbangan rasional, demi kemajuan dan kejayaan Demokrat Sulsel. IAS figur paling tepat memimpin Demokrat Sulsel, apalagi menghadapi Pemilu 2024. Beliau punya pengalaman dan komunikasi politiknya sangat baik," kata Irwan via rilis diterima Tribun, Selasa (21/12).
Bupati Pinrang ini berharap agar IAS dan Ullah segera mencapai rekonsiliasi sebelum musda.
Dengan begitu, tidak perlu ada preseden buruk seperti penolakan laporan pertanggungjawaban.
Baca juga: Aco Kumpul 16 Pemilik Suara Jelang Musda Demokrat Sulsel, Ullah: Yang Tentukan Ketua Itu DPP
Untuk itu, kandidat yang tidak mendapatkan dukungan mayoritas suara seharusnya bisa legawa dan tidak malah memaksakan kehendak.
Hal senada disampaikan Ketua Demokrat Luwu Syukur Bijak.
Menurutnya, dukungannya ke kandidat di musda bukan persoalan suka atau tidak suka.
Pilihannya murni atas dasar pertimbangan rasional demi kepentingan partai.
Olehnya itu, kandidat harusnya berpikir demikian dan tidak boleh memaksakan kehendak.
Ia mengaku saat ini harus diakui sosok IAS merupakan pilihan paling tepat dan terbaik untuk memimpin Demokrat Sulsel.
Baca juga: Nimatullah Jemput Elit Demokrat Herman Khaeron di Bandara, Punya Satu Hak Suara di Musda
Baca juga: Sempat Diisukan Gabung Demokrat Tapi Narji Malah Pilih PKS, EK: Hahaha Partai Demokrat Diprank Narji
"Saya sebelumnya sudah bilang, kita sudah merasakan dipimpin Pak IAS dan Pak Ullah. Ya, harus diakui, atas nama kepentingan partai, Demokrat saat ini butuh perubahan kepemimpinan. Itu kalau Demokrat memang ingin maju dan jaya," kata Wakil Bupati Luwu itu.

Reaksi Ullah
Terpisah, Ketua Demokrat Sulsel Ni’matullah Erbe memilih fokus memantau kesiapan teknis panitia, dua hari menjelang musyawarah daerah partai segitiga mercy.
Ullah sapaannya, mengaku tidak ada persiapan khusus soal pencalonan.
Menurut Ullah, tidak ada agenda karantina pemilik suara menjelang musda.
Baginya, seluruh pemilik suara di musda adalah sahabatnya.
Baca juga: Siapa Pemenang Pertarungan IAS Vs Nimatullah di Musda Demokrat Sulsel? Ini Mekanisme Pertarungannya
Baca juga: Mendadak Jadi Miliarder, Pria Mojokerto Ini Lupa Pernah Menabung Crypto
“Kita memantau persiapan teknis oleh panitia. Saya fokus dulu supaya musda lancar, makanya saya memantau teknis persiapkan panitia, sudah ada tim DPP, kita koordinasi kesiapan materi dan persiapan teknis lainnya,” katanya, Senin (20/12/2021).
Soal agenda bersama DPC, Ullah mengatakan, agendanya diatur oleh DPP soal penjelasan juklat.
Ullah mengatakan akan bertemu di DPC dalam kesempatan tersebut.
“Biasanya besok itu ada penjelasan juklat dan juklat dan OKK terhadap seluruh peserta, kita silaturahmi di situ, karena ini teman semua, para-para kita-ji,” katanya.
Ullah mengatakan, sejauh ini elite DPP terkonfirmasi akan hadir Kepala BPOKK DPP Demokrat Herman Khaeron.

“Yang pasti hadir Pak Herman Khaeron karena penting, karena ini musda, mungkin ada beberapa pengurus dan Wasekejen menemani,” ujar Ullah.
Ini Mekanisme Pertarungannya
Ullah mengatakan, musda bukan ajang untuk saling berhadap-hadapan antar kubu dalam internal.
Baca juga: Besok Musda Demokrat Sulsel Digelar, Aco atau Ullah Ketua?
Menurutnya, aksi saling berhadap-hadapan bisa memicu perpecahan jika musda memunculkan pertarungan saling berhadap-hadapan.
“Tidak seharusnya musda kita saling berhadap-hadapan karena pada akhirnya yang tentukan DPP. Semua kebersamaan, solidaritas, persahabatan harus tetap terjaga,” kata Ullah.(*)