Tribun Makassar
Tips Penggagas MIWF Lily Yulianti Jika Ingin Membuat Festival Berdampak Besar Bagi Masyarakat
Lily Yulianti Farid hadir dalam program Ngobrol Virtual (Ngovi) Tribun Timur, Jumat, (3/12/2021).
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Sudirman
Menurutnya, sebuah kegiatan yang dibentuk itu harus punya jawaban alat ukur yang jelas.
"Kita harus buat jawaban alat ukurnya jelas dan tidak abstrak," ungkapnya.
Hal itu lah yang menurut Lily sangat diperlukan untuk dipertajam oleh siapapun dan suatu organisasi.
Selain itu, lanjut Lily, jangan pernah berfikir jika ingin membuat kegiatan karena ingin dianggap keren.
Lily menuturkan, ketika membuat kegiatan ia tidak berfokus pada seberapa kerennya kegiatan tersebut.
Namun, ia berfikir bagaimana kegiatan itu berdampak besar bagi masyarakat.
"Kalau kerennya sih gak terlalu fokus. Kami lebih fokus memberikan dampak positif kepada masyarakat," bebernya.
Tips selanjutnya adalah komitmen seseorang atau suatu organisasi.
Ketulusan dan komitmen adalah kunci utama dalam menjalankan suatu kegiatan .
"Niat dan ketulusan itu susah didapat. Makanya, orang-orang yang memberikan komitmen pada hal yang ia kerjakan itu adalah orang yang luar biasa,"jawabnya.
Selain itu, kemampuan seseorang dalam berkomunikasi juga merupakan kunci penting.
"Kita tuh mengerjakan sesuatu untuk kehidupan yang lebih baik. Apa yang bisa membuat kita bertemu dengan orang-orang se-frekuensi? Itu adalah komunikasi," ungkapnya.
Ia mengatakan, dari kemampuan komunikasi itu, orang-orang bisa tahu ide kita.
"Kalau sudah menemukan orang yang tepat atau se-frekuensi, mulailah membuat kegiatan yang bisa berdampak kepada masyarakat," bebernya.
Lily pun berpesan kepada anak-anak muda untuk menjadi agen of changes.
"Saya terinspirasi dengan Mahatma Gandhi, kalau kamu ingin melihat perubahan, jadilah orang yang membuat perubahan itu. Jangan menjadi orang yang menunggu perubahan ," imbuhnya.
Laporan wartawan Tribunpinrang.com, Nining Angreani.