Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Tips Penggagas MIWF Lily Yulianti Jika Ingin Membuat Festival Berdampak Besar Bagi Masyarakat

Lily Yulianti Farid hadir dalam program Ngobrol Virtual (Ngovi) Tribun Timur, Jumat, (3/12/2021).

Penulis: Nining Angraeni | Editor: Sudirman
Youtobe Tribun Timur
Penggagas Makassar International Writers Festival (MIWF), Lily Yulianti Farid saat hadir di Program Ngovi Tribun Timur, Jumat, (3/12/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Lily Yulianti Farid hadir dalam program Ngobrol Virtual (Ngovi) Tribun Timur, Jumat, (3/12/2021).

Ia berbagai tips and trik jika seseorang atau organisasi ingin mengadakan suatu kegiatan besar.

Seperti yang diketahui, Lily merupakan penggagas Makassar International Writers Festival (MIWF).

MIWF hadir sejak tahun 2011 hingga sekarang.

Festival ini menuai banyak prestasi khususnya dibidang literasi.

MIWF sebagai salah satu ajang literasi nasional sudah mendapat pengakuan dari dunia internasional.

MIWF bahkan dinobatkan sebagai festival literasi terbaik di London Book Fair pada tahun 2020.

Menjadi satu-satunya wakil benua Asia dalam ajang penghargaan tersebut.

Baru-baru ini penggagas MIWF, Lily Yulianti Farid menyabet penghargaan IdeaFest 2021 Publishing Category.

Lily pun berbagi pengalamannya dalam menggelar sebuah kegiatan yang mempunyai dampak besar bagi kehidupan masyarakat.

Dikatakan, sepanjang berjalannya MIWF dari tahun ke tahun ini, banyak yang bertanya kepadanya.

Bagaimana kegiatannya itu bisa berumur panjang dan menorehkan prestasi.

Sepanjang pandemi ini, Lily secara serius belajar tentang teory of changes.

Ia juga lebih serius mendalami tentang berbagai strategi mengukur dampak dari setiap kegiatan.

"Intinya, kita harus punya parameter dari awal. Kita harus berpikir, kenapa sih kita bikin kegiatan ini? Apa sih manfaatnya untuk dunia lebih baik?," ucapnya.

Menurutnya, sebuah kegiatan yang dibentuk itu harus punya jawaban alat ukur yang jelas.

"Kita harus buat jawaban alat ukurnya jelas dan tidak abstrak," ungkapnya.

Hal itu lah yang menurut Lily sangat diperlukan untuk dipertajam oleh siapapun dan suatu organisasi.

Selain itu, lanjut Lily, jangan pernah berfikir jika ingin membuat kegiatan karena ingin dianggap keren.

Lily menuturkan, ketika membuat kegiatan ia tidak berfokus pada seberapa kerennya kegiatan tersebut.

Namun, ia berfikir bagaimana kegiatan itu berdampak besar bagi masyarakat.

"Kalau kerennya sih gak terlalu fokus. Kami lebih fokus memberikan dampak positif kepada masyarakat," bebernya.

Tips selanjutnya adalah komitmen seseorang atau suatu organisasi.

Ketulusan dan komitmen adalah kunci utama dalam menjalankan suatu kegiatan .

"Niat dan ketulusan itu susah didapat. Makanya, orang-orang yang memberikan komitmen pada hal yang ia kerjakan itu adalah orang yang luar biasa,"jawabnya.

Selain itu, kemampuan seseorang dalam berkomunikasi juga merupakan kunci penting.

"Kita tuh mengerjakan sesuatu untuk kehidupan yang lebih baik. Apa yang bisa membuat kita bertemu dengan orang-orang se-frekuensi? Itu adalah komunikasi," ungkapnya.

Ia mengatakan, dari kemampuan komunikasi itu, orang-orang bisa tahu ide kita.

"Kalau sudah menemukan orang yang tepat atau se-frekuensi, mulailah membuat kegiatan yang bisa berdampak kepada masyarakat," bebernya.

Lily pun berpesan kepada anak-anak muda untuk menjadi agen of changes.

"Saya terinspirasi dengan Mahatma Gandhi, kalau kamu ingin melihat perubahan, jadilah orang yang membuat perubahan itu. Jangan menjadi orang yang  menunggu perubahan ," imbuhnya.

Laporan wartawan Tribunpinrang.com, Nining Angreani.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved