Vonis Nurdin Abdullah
Hari ini Vonis Nurdin Abdullah di Pengadilan Tinggi Makassar, ini Pledoi Lengkapnya Bikin Haru
Hingga berita ini diturunkan, sidang lanjutan terdakwa dugaan Tindak Pidana Korupsi (TPK) dengan agenda pembacaan putusan oleh Majelis Hakim belum dim
Saya adalah orang yang awam mengenai ilmu hukum, Jika membangun mesjid adalah salah maka saya siap untuk dihukum. Namun jika tidak, mohon jangan hentikan langkah saya disini untuk membangun Sulawesi Selatan. Ijinkan saya untuk menolong lebih banyak lagi masyarakat yang membutuhkan. Masih banyak daerah terisolir yang membutuhkan akses jalan, masyarakat kita di pulau banyak yang belum tersentuh dengan air bersih dan listrik. Ijinkan saya untuk menyelesaikan janji-janji saya ke masyarakat, agar saya tidak perlu risau dengan pertanggung jawaban saya nanti di akhirat.
Dan kita bisa mewariskan pembangunan yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Saya masih memiliki banyak mimpi dan harapan untuk pembangunan Sulsel ke depan. Saya berharap Sulsel sebagai pintu masuk kawasan Indonesia Timur, dipandang setara dengan sejumlah Provinsi lainnya yang sudah lebih maju. Salah satu mimpi saya, yaitu kembali mendengar riuhan teriakan dan tepuk tangan para pecinta sepak bola, ditemani dengan kilauan lampu dibangunan megah stadion kita bersama, Stadion Mattoangin. Saya rasa tidak berlebihan apabila kita meng-apresiasi jiwa sportivitas masyarakat, dengan membangun Stadion Mattoangin berstandar FIFA.

Stadion tersebut saat ini sudah diserahkan ke pemprov dan sudah 1 tahun ini rata dengan tanah tanpa pembangunan. Ijinkan saya menyelesaikan pembangunannya agar Sulawesi Selatan kembali memiliki stadion yang akan menjadi kebanggaan masyarakat.
Yang Mulia Majelis Hakim
Jaksa Penuntut Umum yang Terhormat
Tim Penasihat Hukum dan hadirin yang saya hormati,
Tuntutan Jaksa Penuntut Umum dengan pidana penjara selama 6 tahun dengan tuntutan pidana tambahan, sangat berat buat saya, akan tetapi saya menghargai seluruh proses hukum yang tengah saya jalani saat ini, termasuk pihak – pihak yang terlibat di dalamnya.
Saya juga menghargai segala keputusan yang menjadi landasan dimulai dan diakhirinya proses hukum ini, sebagai ujian untuk membentuk saya menjadi pribadi yang lebih baik dan Inshaa Allah, pemimpin yang lebih baik lagi. Oleh karena itu, Saya memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim sebagai pintu terakhir penjaga keadilan, mohon bebaskan saya dari segala dakwaan dan tuntutan Jaksa Penuntut Umum. Izinkan saya, kembali mengemban amanah masyarakat untuk melanjutkan pembangunan Sulawesi Selatan.
Sebelum saya akhiri pledooi ini, Saya ingin menghaturkan terima kasih atas doa dan dukungan masyarakat Sulawesi Selatan untuk saya dan keluarga. Begitu besar perhatian masyarakat kepada kami, mulai dari dukungan melalui media sosial hingga menggelar dzikir bersama yang sungguh sangat menguatkan kami menjalani cobaan ini. Semoga tidak berlebihan apabila saya meminta doa sekali lagi, agar kita dapat kembali berjalan bergandengan bersama membangun Sulawesi Selatan yang lebih baik.
Demikianlah pledooi ini kami sampaikan, semoga Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini diberikan kekuatan oleh Allah SWT dan dapat mengabulkan permohonan kami.
(Tribun-Timur.com)