Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lihat 'Pembalasan' Anggota DPR Dedi Mulyadi Usai Ditegur Mahasiswa Gegara Pungut Sampah, Gak Lama

Ingat mantan Bupati Purwakarta sekaligus anggota DPR RI, Dedi Mulyadi ditegur mahasiswa saat memungut sampah di Pasar Rebo, Purwakarta, Jawa Barat?

Editor: Edi Sumardi
DOK DEDI MULYADI
Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi saat menemui Yuda Dawam Abdas, mahasiswa yang menegurnya ketika memungut sampah di Pasar Rebo, Purwakarta, Jawa Barat. 

"Mana ada saya buang, saya tiap hari di sini (di sekret mahasiswa)," jawab mahasiswa itu dengan nada tak suka.

Kang Dedi yang kembali geram dengan jawaban sang mahasiswa yang berputar-putar langsung memotong ucapan mahasiswa yang kembali mengatakan artinya.

"Jangan banyak artinya. Rumah Anda di mana?," tanya Kang Dedi.

"Rumah saya di Gang Sekolah tapi tinggal di sini," jawab mahasiswa itu dengan nada sedikit gelagapan.

Disebut ngomong ketinggian

Kang Dedi kemudian menanyakan apakah mahasiswa itu tak malu bila di lingkungannya itu banyak sampah.

"Harusnya malu Anda sebagai warga Plered. Mungut sampah di Plered dilakukan oleh saya," tegas Kang Dedi.

"Ya ga malu pak," jawab sang mahasiswa sekenanya.

"Anda gak punya malu. Anda jangan ketinggian ngomong. orang yang berpikir seperti Anda membuat negara ga akan maju. Pinternya berteori, ngomongnya tinggi," beber Kang Dedi.

Sementara itu, sang mahasiswa yang seolah tak berkutik saat didebat Kang Dedi justru menunjukan ekspresi yang kurang sopan dari nada bicaranya.

Mahasiswa itu kembali menanyakan peran dan fungsi Dedi Mulyadi membersihkan sampah di Pasar Rebo Purwakarta.

"Saya sebagai warga Purwakarta bareng bersama ikatan pasar membersihkan sampah. Salahnya apa? Justru Anda harus malu, orang setingkat saya Dedi Mulyadi, Wakil Ketua Komisi IV mau mungut sampah, mau bersihkan lingkungan. Orang yang baru mahasiswa kaya anda lagunya udah kaya menteri," ujar Kang Dedi meluapkan emosinya.

Ketika sudah diskak soal keberadaan Kang Dedi bersihkan sampah, mahasiswa itu justru lompat ke masalah lain.

"Jadi begini kang, kita ini kan bukan persoalan terkait tentang sampah. Artinya disini ada perelokasian pedagang kaki lima yang memang tidak sesuai aturan kan pak," kata mahasiswa. "Sebentar dulu jangan lompat-lompat," sela Kang Dedi.

"Artinya kita ga bahas sampah disini," kata sang mahasasiswa. "Loh Anda bahas sampah dari tadi," kata Kang Dedi.

Lantaran tak ada titik temu, Kang Dedi mengajak mahasiswa itu untuk bersih-bersih ketimbang hanya sekadar berteori.

"Jangan kebanyakan artinya, saya juga pernah kuliah, saya juga pernah demo," kata Kang Dedi.

"Mahasiswa itu pinter tapi gak bisa nempatin diri," kritik Kang Dedi kepada mahasiswa itu.

Namun mahasiswa itu menolak ajakan bersih-bersih dengan alasan mau ada diskusi.

"Diajak bersih-bersih gak mau, ada agenda lagi," tutur Kang Dedi.

Sang mahasiswa berkilah siap mengerahkan teman-temannya untuk ikut bersih-bersih di lain waktu.

"Artinya kan kita punya kesibukan, jangan sepihak dong," jawab mahasiswa itu.(tribunnews.com/kompas.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved