KPK Periksa Andi Amran Sulaiman
Luas Tambang Perusahaan Amran Sulaiman Capai 5 Ribu Hektare di Konawe Jadi Objek Pemeriksaan KPK
mantan menteri Pertanian sekaligus bos Tiran Group, Andi Amran Sulaiman diperiksa KPK soal izin pertambangan di Kabupaten Konawe Utara.
TRIBUN-TIMUR.COM- Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksan mantan menteri Pertanian sekaligus bos Tiran Group, Andi Amran Sulaiman.
Pendalaman itu dilakukan KPK melalui pemeriksaan Amran sebagai saksi kasus dugaan penyalahgunaan kewenangan terkait pemberian izin kuasa pertambangan eksplorasi, eksploitasi, serta izin usaha pertambangan operasi produksi nikel di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, pada 2007-2014.
“Dalam pemeriksaan hari ini terhadap saksi Amran Sulaiman, tim penyidik mengonfirmasi antara lain terkait kepemilikan tambang nikel di Kabupaten Konawe Utara,” ujar Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ipi Maryati melalui keterangan tertulis, Kamis (18/11/2021).
Amran Sulaiman melalui perusahaannya, PT Tiran Mineral mengelola tambang di Konawe Utara.
Perusahaan tambang yang berjarak sekitar 30 km dari lokasi smelter ini sudah beroperasi sejak 5 tahun lalu.
PT Tiran Mineral diperkirakan bisa beroperasi selama 40 tahun.
Kawasan Industri PT Tiran Mineral seluas 5.199 Hektare.
Baca juga: KPK Periksa Mantan Mentan Andi Amran Sulaiman
Bangun Smelter
Perusahaan Tiran Group menggandeng perusahaan China, Tonghua Jianxin Technology Co Ltd, untuk membangun smelter nikel di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Smelter nikel ini akan menelan investasi senilai Rp4,9 triliun.
“Sebagai tahap pertama, Tiran Group telah menandatangani kontrak pembangunan satu dari empat line smelter senilai Rp1,8 triliun antara PT Andi Nurhadi Mandiri (ANDM) dengan Tonghua Jianxin Technology Co Ltd,” kata Direktur Utama Tiran Group, Sattar Taba usai penandatanganan kerjasama tersebut di Andi Amran Sulaiman Building, Makassar, Jumat (2/7/2021).
Pembangunan line pertama smelter ini akan mencangkup pembangunan sarana dan prasarana pendukung seperti water treatment, perkantoran dan pemondokan, gardu induk, serta fasilitas pendukung lainnya.
Nantinya, empat line smelter tersebut akan menduduki lahan sekitar 50 Ha.
Baca juga: Andi Amran Sulaiman Disanjung Waketum PKB Jazilul Fawaid, Isyarat Diusung di Pilpres?
Untuk dukungan listrik, PT Tiran juga telah menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan PLN
Nantinya, PLN akan membangun transmisi untuk pasokan listrik sebesar 50 MW ke PT Tiran Mineral dengan biaya sambungan sekitar Rp26 miliar.