Dulu Dianggap Kuda Hitam, Kini Gatot Nurmantyo Beber PR Andika Perkasa Soal Laut China Selatan
Pria berusia 56 tahun itu dijadwalkan akan dilantik Presiden Joko Widodo (Joko) menjadi Panglima TNI pada Rabu (17/11/2021).
Selain itu, kata Gatot, Pulau Natuna yang berdekatan dengan Laut China Selatan merupakan pulau terluar yang didesain untuk menghadapi dan mengantisipasi kondisi aktual.
Untuk itu, kata dia, fasilitas yang mendukung tersebut perlu dilengkapi Andika.
"Kemudian juga kita tahu semuanya bahwa di Natuna adalah pulau yang terluar yang didesain untuk siap menghadapi mengantisipasi kondisi-kondisi terkini, yang belum itu perlu dilengkapi lagi, sehingga semuanya siap," kata Gatot.
Gatot menjelaskan, sebagai Panglima TNI Andika juga harus bisa menciptakan interoperabilitas antarmatra.
"Kemudian, beliau bisa mengkonsolidasikan semuanya itu sehingga TNI solid.
Tapi yang paling penting adalah jati diri TNI harus dipegang teguh yaitu tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional," kata Gatot.
Dulu, nama Gatot Nurmantyo menjadi sorotan publik beberapa waktu belakangan.
Mantan Panglima TNI itu kini menjadi satu di antara deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Semula gerakan KAMI dideklarasikan di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2020) lalu lalu menyebar ke beberapa daerah.
Sebelum menjadi Panglima TNI, Gatot Nurmantyo pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ke-30.
Selepas pensiun, Gatot Nurmantyo sempat masuk dalam bursa capres-cawapres di Pilpres 2019.
Nah, pada Pilpres 2024, nama Gatot Nurmantyo kembali disebut oleh sebuah lembaga survei sebagai tokoh yang berpotensi maju.
Berikut rekam jejak Gatot Nurmantyo sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Karier di TNI

Gatot Nurmantyo adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1982 dan berpengalaman di kecabangan infanteri baret hijau Kostrad.