Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TNI

Kisah Panglima ABRI Jenderal M Jusuf Diam-diam Beli Jet Tempur dari Israel Demi Hormati Umat Islam

Panglima ABRI, Jenderal M Jusuf menceritakan pernah membeli jet tempur dari Israel namun secara diam-diam.

Editor: Muh Hasim Arfah
Wikipedia
Mantan Panglima TNI, Jenderal M Jusuf dan Benny Moerdani. 

Setelah melaporkan informasi itu ke Presiden Soeharto, yang juga Panglima Tertinggi ABRI kala itu, dari 32 yang ditawarkan, Indonesia memutuskan membeli 16 unit.

“Israel mau melepas 32 pesawat itu karena akan menggantinya dengan pesawat tempur lebih canggih jenis F-16 Fighting Falcon, buatan Amerika.”

Mendapat sinyal OK dari Soeharto, Jusuf menyetujui pembelian pesawat tempur itu dengan catatan tebal.

M Jusuf berpesan agar LB Moerdani merancang skenario baik, rapi dan rahasia sehingga asal usul pembelian pesawat itu tidak diketahui masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim, dan pasti menentangnya.

Baca juga: Kisah Jusuf Manggabarani, Perwira Polri yang Terlalu Cinta pada Brimob dan Tolak Jabatan Kapolres

Belakangan, tulis Atmadji, informasi itu baru dirilis resmi oleh Penerangan Mabes TNI-AU tahun 1979, setahun kemudian.

Penulis isu penerbangan dan militer Amerika, Jim Winchester dalam Douglas A-4 Skyhawk: Attack & Close-Support Fighter Bomber, menulis, saat transaksi itu rampung dan tak ada kontroversi, Wakil Presiden Amerika Serikat, Walter Mondale, menyerahkan 16 Skyhawk saat berkunjung ke Jakarta pada Mei 1978.

M Jusuf bertemu, berjabat tangan, dan ikut menjamu Mondale di Jakarta.

Sisanya, 14 Skayhawk (kursi tunggal) dan dua Skayhawk (dua kursi) diserahkan pada November 1979, pesawat ini tipe A-4E dan TA-4H dari Israel.

“Ada kemungkinan bahwa Israel yang memulai penjualan, tetapi penjualan itu diperantarai oleh Amerika Serikat untuk menghindari kepekaan Muslim Indonesia,” tulis Jim Winchester.

Strategi M Jusuf menjaga perasaan umat Muslim Indonesia dengan sentimen kebencian ke Yahudi dan Israel, bahkan diatur detail hingga pelatihan para pilot.

Di medio 1980, sejumlah perwira penerbang Indonesia dipilih ketat untuk dilatih menerbangkan Skyhawk selama hampir setahun di Israel.

Baca juga: KRI Nanggala Sudah Tua? Jenderal Asal Makassar M Jusuf Resmikan 39 Tahun Lalu Saat Era Soeharto

Dalam buku My Home, My Base, Letnan Satu F. Djoko Poerwoko, menceritakan bahwa sebelum sampai ke Israel untuk berlatih, mereka harus melakukan usaha “penyesatan”.

Mereka tidak memakai paspor Indonesia sehingga tidak bisa dilacak memasuki Israel.

Djoko jadi perwira pilot di masa Jenderal M Jusuf jadi panglima ABRI.

Djoko adalah adik kandung dari wartawan senior Kompas, Julius Poer. Jabatan terakhirnya sebelum meninggal (2006) adalah Komandan Danlanud Iswahyudi Madiun (1999-2002) dan Pangkohanudnas (2003-2006), dan pernah bertugas sebagai Komandan Operasi di Lanud Hasanuddin Makassar. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved