Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Unicef Dukung PTM Terbatas di Sulsel

Unicef dan Pemerintah Jepang mendukung Pelaksanaan Tatap Muka (PTM) Terbatas di Provinsi Sulawesi Selatan.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
Program Kembali Belajar dengan Aman (KBA) diresmikan di Hotel Claro Makassar, Jl AP Pettarani, Rabu (3/11/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Unicef dan Pemerintah Jepang mendukung Pelaksanaan Tatap Muka (PTM) Terbatas di Provinsi Sulawesi Selatan.

Bentuk dukungannya diwujudkan dalam program Kembali Belajar dengan Aman (KBA).

Program ini diresmikan di Hotel Claro Makassar, Jl AP Pettarani, Rabu (3/11/2021).

Dihadiri oleh Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, dan perwakilan  Pemkab Bone.

Hadir juga Kepala Kantor Konsuler Jepang di Makassar, Yasir Katsunobu, dan Counsellor Bisang Ekonomi Kedutaan Jepang di RI, Shimizu Kazuhiko.

Program Manager Edukasi KBA Masriani Mahyuddin mengatakan, program Kembali Belajar dengan Aman merupakan program lintas sektoral yang menyasar empat aspek utama.

Yakni pendidikan, kesehatan, perlindungan anak, serta air bersih dan sanitasi.

"Sektor pendidikan dikakukan melalui penguatan literasi, dan penanganan anak tidak sekolah," ucap Mahyuddin, Rabu (3/11/2021).

Selanjutnya di sektor kesehatan dilakukan dengan pelaksanaan bulan imunisasi anak sekolah.

Sektor perlindungan anak melalui peningkatan kesadaran dan kapasitas dukungan kesehatan mental dan psikososial siswa.

Program ini bermitra dengan Yayasan  Lembaga Mitra Ibu dan Anak (LemiNA), lembaga pemberdayaan Perempuan dan Bone, Yayasan Gaya Celebes (YGC), dan Yayasan Indonesia Mengabdi.

Kepala Kantor Perwakilan Unicef Wilayah Sulawesi Maluku, Henky Widjaja, mengatakan, program ini berpusat di dua daerah, Makassar dan Bone.

Menyasar jenjang pendidikan SD/MI dengan 70 sekolah di Makassar dan Bone.

Menurutnya, penutupan sekolah yang lama dapat berpotensi menimbulkan dampak negatif yang berkepanjangan.

Seperti meningkatnya risiko putus sekolah dan penambahan jumlah anak tidak sekolah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved