Tribun Pinrang
Sokko Kaddo Minnya, Kuliner Tradisional Jadi Menu saat Maulid Nabi di Rutan Kelas IIB Pinrang
Acara Maulid diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran dan terjemahan (sari tilawah) oleh Mansur dan Rika selaku Warga Binaan Rutan Pinrang
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNPINRANG.COM, PINRANG - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Pinrang gelar peringatan maulid Nabi Muhammad SAW.
Berlangsung di Mesjid Al Ikhlas Rutan Pinrang, Jumat (29/10/2021).
Peringatan Maulid tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.
Yakni asih mengadopsi nilai-nilai kearifan lokal Bugis-Makassar.
Peringatan Maulid dimeriahkan berbagai macam warna telur hias yang tertancap di pohon pisang.
Di mana pohon pisang itu dibungkus dengan kertas warna-warni.
Namun, yang menarik adalah tiga pohon pisang merupakan sumbangan.
Dari tiga Sub Seksi Rutan Pinrang; Pelayanan Tahanan, Pengelolaan dan Kesatuan Pengamanan Rutan.
Tak ketinggalan juga, beras ketan yang sudah dimasak dengan santan.
Sering dinamakan 'Sokko Kaddo Minnya' yang dimasukkan dalam ember.
Acara Maulid diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran dan terjemahan (sari tilawah) oleh Mansur dan Rika selaku Warga Binaan Rutan Pinrang.
Kepala Rutan, Wahyu Trah Utomo berterima kasih kepada seluruh undangan yang hadir atas waktu yang telah diluangkan.
"Terima kasih kepada seluruh undangan yang menyempatkan hadir," kata Wahyu dalam sambutannya.
"Beginilah suasana saat Rutan Pinrang mengadakan peringatan Maulid Nabi. Tidak jauh berbeda dengan suasana yang ada di kampung-kampung," sambungnya.
Hikmah maulid dibawakan oleh Ketua MUI Pinrang, K.H. Abd. Salam Latarebbi.
Ia menyampaikan riwayat kenabian Muhammad jauh sebelum dilahirkan dan bagaimana alam semesta menyambut kelahirannya.
"Kenabian Baginda Rasulullah sebagai Rasul terakhir telah jauh sebelumnya dikabarkan oleh kitab-kitab terdahulu. Muhammad itu adalah rahmat bagi seluruh alam, penyempurna ajaran-ajaran sebelumnya," tuturnya.
Ia juga menjelaskan tiga sikap yang patut diamalkan dari diri Rasulullah khususnya kepada saudara-saudara warga binaan.
Yakni sabar, jujur dan adil.
Khusus di Rutan Pinrang ini, kata Abd Salam, ada tiga sikap Rasulullah yang bisa diteladani.
Seperti sabar dalam menghadapi cobaan sebagai Tahanan dan Narapidana.
Jujur dalam bersikap dan tidak membohongi petugas Rutan atau sesama warga binaan.
Terakhir, bersikap adil kepada siapa saja.
Khususnya untuk petugas, tidak melakukan diskriminasi kepada warga binaan.
"Itulah pondasi kita menjalani aktivitas di dalam Rutan ini. Insyaallah semuanya kita akan lewati dengan baik," terangnya.
Sementara itu, tausiah agama kedua disampaikan oleh Ust. Nukman.
Ia berpesan untuk selalu bersalawat kepada baginda Rasulullah SAW agar memperoleh syafaatnya di yaumil akhir kelak.
"Salawat itu gratis dan syafaatnya luar biasa. Maka perbanyaklah salawat. Insyaallah beban pikiran yang kita rasakan di tempat ini akan terasa ringan,"ujarnya.
Acara pun ditutup dengan penampilan kasidah rebana dari Anggota Majelis Taklim Al Maghfirah Rutan Pinrang.
Laporan wartawan Tribunpinrang.com, Nining Angreani.