Tribun Luwu Utara
Bupati Luwu Utara Tegaskan Mitigasi Harus Jadi Gerakan Semesta
Untuk menghadapi kerawanan dan potensi bencana di daerah rawan bencana dibutuhkan kesiapsiagaan.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasriyani Latif
"Semuanya harus meningkatkan kesiapsiagaan di setiap lini kehidupan," tegasnya.
Ia menyebutkan, ada beberapa hal yang harus diwaspadai oleh masyarakat, di antaranya adalah situasi pandemi Covid-19 yang sampai hari ini masih saja ada kasus terkonfirmasi positif.
Adanya data 157 desa/kelurahan yang rawan bencana serta adanya informasi kemungkinan datangnya La Nina yang bisa menyebabkan penurunan suhu di beberapa titik.
Memperbesar kemungkinan curah hujan dan angin kencang yang berdampak terjadinya bencana hidrometeorologi, tanah longsor serta pohon tumbang.
"Sehebat apapun teknologi buatan manusia, tak akan mampu melawan alam. Mitigasi melalui vegetasi adalah jawaban dalam menghadapi bencana," katanya.
"Juga menanam pohon di kawasan rawan banjir dan longsor menjadi kewajiban mutlak yang harus kita lakukan," tambahnya.
Ajakan ini, harus menjadi gerakan semesta dengan melibatkan semua pihak.
Apalagi mitigasi secara vegetasi dengan menanam pohon akan menyelamatkan banyak nyawa sekaligus menjaga suhu bumi.
"Apel ini adalah milik kita bersama. Gerakan ini dari kita, oleh kita dan untuk kita. Mari bergandengan tangan, bersama-sama mengenali ancamanya dan menyiapkan strateginya," tuturnya.
Kegiatan ini juga dihadiri Kapolres Luwu Utara, AKBP Irwan Sunuddin, Perwira Penghubung, Mayor Arm Syafruddin serta para kepala perangkat daerah.(*)