PSM Makassar
Ulasan Pengamat & Panglima LAJ Pertandingan PSM vs Bali United, Pantang Menyerah dan Tak Mau Kalah
Pengamat sepak, Syamsuddin Umar memberikan ulasan hasil pertandingan PSM Makassar melawan Bali United.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Pengamat sepak, Syamsuddin Umar memberikan ulasan hasil pertandingan PSM Makassar melawan Bali United.
PSM menaklukkan Bali United dengan skor 2-1 di Stadion Sultan Agung, Bantul pada Minggu (17/10/2021).
Hasil ini memberikan kekalahan perdana bagi Serdadu Tridatu.
Tiga poin yang diraih Laskar Pinisi membuat posisinya naik dua peringkat ke posisi lima. Kumpulkan 12 poin.
Syamsuddin Umar sangat mengapresiasi PSM mampu memenangkan pertandingan.
Sebab dalam kompetisi raih poin sangat penting. Harus dapat poin maksimal yakni tiga, jika tidak bisa hanya dapat satu.
Dia menjelaskan, dalam sepak bola jangan selalu memikirkan kemampuan lawan, tapi biarkan lawan melihat kemampuan tim dimiliki.
"Kala kita melihat kemampuan lawan, berarti kita masuk ke ritme dia. Kita berusaha lawan agar masuk ke ritmenya kita. Kita yang mengendalikan irama permainan itu sendiri," jelasnya dalam bincang bola Tribun Timur, Selasa (19/10/2021).
Lanjut pria akrab disapa Pak Syam ini, materi pemain PSM rata-rata punya talenta, skill dan kemampuan.
Terpenting, mereka memiliki filosofi sepak bola Sulsel yakni pantang menyerah dan tidak mau kalah.
"Pemain PSM memiliki filosofi sepak bola Sulsel. Pantang menyerah dan sifat tidak mau selalu ditampilkan," sambung pelatih yang membawa PSM juara Liga Indonesia 1999-2000.
Pelatih PSM, Milomir Seslija mampu membaca arah permainan dari Bali United.
Semua celah yang dibuka di lapangan tengah dan penyerangan, PSM mampu menutup.
"PSM tidak duel di lapangan tengah, tapi menutup di daerah pertahanan," ujarnya.
Terbukti dengan stopper PSM, Serif Hasic tidak pernah memotong bola ke garis kiri dan kanan.