PSM Makassar
Ulasan Pengamat & Panglima LAJ Pertandingan PSM vs Bali United, Pantang Menyerah dan Tak Mau Kalah
Pengamat sepak, Syamsuddin Umar memberikan ulasan hasil pertandingan PSM Makassar melawan Bali United.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
Justru selalu berada di garis 16 mendampingi Hasyim Kipuw dan penjaga gawang, Hilmansyah.
Ketiganya ini berkolaborasi dalam menjaga pertahanan Laskar Pinisi.
Ketika Hilmansyah keluar dari gawang, mutlak bola harus ditangkap dan dihalau.
ebab, penjaga gawang di garis 16 sangat dilindungi. Begitu disentuh akan terjadi pelanggaran.
"Penyerang Bali United dalam bola screen dan heading sangat bagus. Dan itu sudah diantisipasi," sebut Syamsuddin Umar.
Peran Wiljan Pluim pun agak berbeda saat lawan Bali United.
Dia terlihat tak mau duel dan malas merebut bola. Namun dari segi strategi itu sangat bagus.
Lantaran, kapan Wiljan Pluim bermain agresif tentu lawan akan mengawal.
Akibatnya pergerakan pasti terganggu untuk menyuplai bola ke sisi kiri, kanan dan depan.
Tak hanya itu, Milomir Seslija dinilai mampu melihat kelebihan dan kelemahan stopper Bali United, Leonard Tupamahu.
Pemain 38 tahun itu bagus dalam membantu serangan, tapi tidak mahir dalam menutup lawan dan daerah pertahananya.
Leonard Tupamahu hanya berpikir untuk menyerang saja, tidak tahu kalau menyerang harus bersiap untuk diserang pula.
Oleh karena itu, kelebihan dan kelemahan Leonard Tupamahu dimanfaatkan oleh Wiljan Pluim.
Pemain asal Belanda ini dengan jeli membagikan bola ke pinggir, di bek kanan dan stopper yang tinggalkan Leonard Tupamahu. Ketika kembali, dia sudah salah posisi.
"Pertahanan itu paling berat. Biar berdekatan kalau posisi tidak benar, kita bisa kecolongan. Celah seperti itu pelatih dan Wiljan Pluim bisa melihat ketika lawan Bali United," terangnya.